Selasa, 25 November 2008

7 Cinta Ini Membunuhku




Ini foto saat D'Massiv mampir ke kantor beberapa bulan lalu, kelupaan mau upload. Maaf fotonya kurang fokus namanya juga bukan fotografer, huehehe...

Minggu, 23 November 2008

6 Bosannnnnnnnn........

Bosan, bete, geram dan sejenisnya. Email sampah seperti ini datang terus



From The Desk of Mr.Abdul Karim
From Foreign Remittance Dept of
(B.O.A), Bank of Africa, Corporate Office.
136, Kwame N'Kurumah Road,Ouagadougou
Republic Du Burkina Faso.Tel: +226-76334818


Attention Friend,
 
I am  Mr.Abdul Karim  Lafi the auditing and accountant manager of foreign remittance dept of (B.O.A) Bank of Africa in ouagadougou republic of Burkina Faso. I am contacting you on a business transfer of a huge sum of money from a deceased account. Though i know that a transaction of this magnitude will make any one apprehensive and worried, but i am assuring you that all will be well at the end of the day. I  decided to contact you due to the urgency of this transaction.
 
Proposition;
 
I discovered an abandoned sum of us$10,500,000.00 (ten million five hundred thousand united states dollars) in an account that belongs to one of our foreign customers who died in a plane crash along with his entire family. Since his death, none of his next-of-kin or relations has come forward to lay claims for this money as the heir. We cannot release the fund from his account unless someone applies for claim as the  next-of-kin to the deceased as indicated in our banking guidelines. Upon this discovery, i now seek your permission to have you stand as a next of  kin to the deceased as all  cumentations will be carefully worked out by us for the funds (us$10,500,000.00) to be released in your favour as  the beneficiary's next of kin. It may interest you to know that we have  secured from the probate an order of mandamus to locate any of deceased beneficiaries.
 
Please acknowledge the receipt of this message in acceptance of our mutual business endeavour by furnishing me with the following;
 
1. Beneficiary name and address
2. Direct telephone and fax numbers
 
These requirements will enable us file letter of claim to the appropriate departments for necessary approvals in your favour before the transfer can be made. I shall be compensating you with 30% of the  total fund  on final conclusion of this project, while the rest shall be for us for investment purposes in your country that you will propose to us.You are expected to reply me through my private address ( mrabdul101@o2.pl ) Tel: +226-76334818.
 
Yours sincerely
Mr.Abdul Karim





7 Bosannnnnnnnn........

Bosan, bete, geram dan sejenisnya. Email sampah seperti ini datang terus



From The Desk of Mr.Abdul Karim
From Foreign Remittance Dept of
(B.O.A), Bank of Africa, Corporate Office.
136, Kwame N'Kurumah Road,Ouagadougou
Republic Du Burkina Faso.Tel: +226-76334818


Attention Friend,
 
I am  Mr.Abdul Karim  Lafi the auditing and accountant manager of foreign remittance dept of (B.O.A) Bank of Africa in ouagadougou republic of Burkina Faso. I am contacting you on a business transfer of a huge sum of money from a deceased account. Though i know that a transaction of this magnitude will make any one apprehensive and worried, but i am assuring you that all will be well at the end of the day. I  decided to contact you due to the urgency of this transaction.
 
Proposition;
 
I discovered an abandoned sum of us$10,500,000.00 (ten million five hundred thousand united states dollars) in an account that belongs to one of our foreign customers who died in a plane crash along with his entire family. Since his death, none of his next-of-kin or relations has come forward to lay claims for this money as the heir. We cannot release the fund from his account unless someone applies for claim as the  next-of-kin to the deceased as indicated in our banking guidelines. Upon this discovery, i now seek your permission to have you stand as a next of  kin to the deceased as all  cumentations will be carefully worked out by us for the funds (us$10,500,000.00) to be released in your favour as  the beneficiary's next of kin. It may interest you to know that we have  secured from the probate an order of mandamus to locate any of deceased beneficiaries.
 
Please acknowledge the receipt of this message in acceptance of our mutual business endeavour by furnishing me with the following;
 
1. Beneficiary name and address
2. Direct telephone and fax numbers
 
These requirements will enable us file letter of claim to the appropriate departments for necessary approvals in your favour before the transfer can be made. I shall be compensating you with 30% of the  total fund  on final conclusion of this project, while the rest shall be for us for investment purposes in your country that you will propose to us.You are expected to reply me through my private address ( mrabdul101@o2.pl ) Tel: +226-76334818.
 
Yours sincerely
Mr.Abdul Karim





Jumat, 21 November 2008

0 ClixSense.com - PTC: Get Paid To Click

http://www.clixsense.com/?2614086
Try this, You will satisfied

Rabu, 19 November 2008

0 Open Your Mind

5 KumpulBlogger.com-Jaringan Blog Media Advertising

Selasa, 18 November 2008

16 Makan Bareng..Gratis Lagi




Namanya juga makan gratis. Semua orang pasti suka. Apalagi jika menunya enak-enak. Ini pas lagi kita dapat undangan bersantap di sebuah restoran baru di Banjarmasin. Hidangannya seafood, dari cumi, kerang sampai ikan kerau. Enak..tenan. Kapan ya dapat undangan makan gratis lagi.......hehehe

Senin, 17 November 2008

0 AdBrite - The Internet's Ad Marketplace

Senin, 27 Oktober 2008

2 Balada Kuli Disket

Pipi duan kelihatan membiru. Sementara bibir Khairil terluka. Duan dan Khairil adalah dua rekan saya yang dikeroyok dua orang saat bertugas di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.  Keduanya masih bisa tertawa dan bercanda ketika ngobrol dengan teman-teman di kantor. Tapi saya yakin, perasaan trauma dan syok pasti ada.
    Saya bisa membayangkan betapa paniknya mereka ketika diserang. Maklum dua rekan saya ini tubuhnya kecil. Si Khairil dan Duan tongkrongannya seperti anak mahasiswa.Wajar kalau pelaku mengira merekal sebagai mahasiwa yang baru usai menggelar unjuk rasa. Tapi sangat disayangkan, ketika mereka memperkenalkan diri sebagai wartawan, tetap digebuki juga, ini sudah tidak wajar.
    Seperti diberitakan Banjarmasin Post dan Metro Banjar,  Khairil Rahim dan Ahmad Riduan dikeroyok dua orang ketika hendak meliput demo mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum Kandangan, di kediaman Yayasan STAI Darul Ulum, H Asnawi Syihabubbin di Desa Gambah Dalam, Kecamatan Kandangan, HSS, Sabtu (25/10).
    Dua pelaku, salah satunya anak kandung ketua Yayasan STAI Darul Ulum Kandangan, HM Habiburrahman dan Miftah. Mengenai motif penganiayaan, mereka mengaku tidak senang ada wartawan yang meliput demo yang dilakukan mahasiswa STAI terhadap ketua yayasan.
    Seorang teman yang mengkaji ilmu sufi pernah memberi nasihat pada saya tentang pekerjaan wartawan. Menurut dia pekerjaan ini bagai dua sis mata pedang, sama-sama tajam. "Sebelah kakimu ada di neraka, sebelah kakimu ada di surga. Tinggal kamu yang memilih jalan ke mana," ucap teman itu.
    Pekerjaan sebagai jurnalis memang berisiko. Banyak cerita sedih tentang wartawan yang dianiaya pada saat meliput. Tapi inilah pekerjaan kami. Inilah jalan hidup yang kami pilih. Jadi wartawan tidak bisa membuat kami bergelimang materi. Kalau ada yang demikian itu adalah oknum saja.
    Wartawan kaya akan pengetahuan. Kami selangkah lebih tahu tentang suatu hal dibanding masayrakat umum. Seorang jurnalis adalah ujung tombak informasi yang bisa memberi pencerahan bagi masyarakat. Tidak sepatutnya wartawan yang berdiri di garis terdepan mencarikan informasi pada masyarakat dapat perlakuan tidak menyenangkan. Semua orang berhak atas informasi. Tiada yang boleh menghalangi tugas wartawan demi keadilan, kebenaran dan demokrasi. 

Kamis, 23 Oktober 2008

8 Waktu Koq Lambat Banget...

    Kemarin sore setelah  rapat  sore aku sempatkan jalan-jalan naik motor keliling kota Banjarmasin. Jalan sore menggunakan motor sudah jadi hobiku. Asyik aja meliat banyak hal. Pikiran kadang jadi melayang (alias melamun) saking asyiknya.
    Kalau biasanya aku tidak fokus satu arah (kalau mau jalan ya jalan aja ke mana  motor dan alam sadar mengarahkan) kali ini aku langsung fokus mau lewat jalan lingkar dalam selatan.
Jalan ini memang masih baru beberap bulan dibuka. Sebagian masih jalan tanah. Jalannya tepat di persimpangan Jalan AYani Km 3 dan Jalan Gatot Subroto.
    Masuk ke jaaln itu paling jauh 500-1000 meter, setelah itu ketemu persimpangan jalan aspal. Kalo ke kiri katanya ke Kompleks Bumi Mas (besok mau coba ah) kalau ke kanan Jalan Pekapuran. Aku coba belok kanan.
    Agang linglung juga pas lewat situ karena udah lama banget ga lewat sana. Jalan kecil, kiri kanan banyak rumah, jalan ramai kendaraan, padat banget dah pokoknya. Lama ga lewat sana jadi linglung, bener nggak apa yang temenku bilang kalo nanti jalan itu kel uarnya ke Jalan Pangeran Antasari.
    Aku serasa masuk ke labirin panjang berliku yang tidak ada akhirnya. Waktu seakan berjalan lambat sekali. Pandanganku rasanya kiri kanan sama saja, rumah-rumah kayu dan labirin panjang berwarna hitam berkelok-kelok. Sempat pengen memutuskan balik kanan kembali ke jalan semula. Untung pas lihat persimpangan Jalan P Antasari hati pun lega. Eh pas lihat jam ternyata cuma 5 menit buat keluar sampai Jalan P Antasari.
    Memang sih, aku pernah punya pengalaman berputar-putar di Alalak sampi hampir satu jam. Pertama pas siang-siang di bawah panas mentari (sampe item kulit). Kedua pas jalan-jalan sore. Gara- gara salah jalan. Udah berapa kali lewat sana, tetap saja aku agak sulit membedakan arah kawasan di pesisir sungai itu.
    Pengalaman tadi meyakinkanku teori relativitas Eisntein mendekati kebenaran. Teori relativitas dicetuskan oleh Albert Einstein pada tahun 1905 dalam tulisannya yang berjudul On The Electrodynamics of Moving Bodies di Annalen der Physik 17 pada halaman 891-921.
 Dalam teori ini disebutkan bahwa:
- kecepatan cahaya (c) itu tetap, c = konstan
- selang waktu itu nisbi,  t' =  t / (1- v2/c2)1/2
- massa itu ekivalen energi, E = mc2
    Teori ini berlaku untuk benda-benda yang bergerak dengan kecepatan tetap, dan dikenal sebagai Teori Relativitas Khusus. Pada 1915, Albert Einstein menulis "Die Feldgleichungen der Gravitation (The Field Equations of Gravitation)" di Koniglich Preussische Akademie der Wissenschaften halaman 844-847. Teori ini dikenal sebagai Teori Relativitas Umum yang merupakan perluasan dari Teori Relativitas Khusus. Teori Relativitas Umum yang lebih dikenal sebagai Teori Gravitasi Einstein ini menyebutkan bahwa:
- Ruang dan waktu "melengkung";
- Gravitasi berbanding lurus dengan tingkat kelengkungan ruang-waktu;
- Jam berdetak lebih lambat dalam medan gravitasi yang lebih rendah;
- Sebagai konsekuensinya, alam semesta itu terbatas ukurannya;
     Menurut Einstein, Waktu adalah nisbi, apabila seseorang bergerak pada kecepatan yg sekurangnya mendekati kecepatan cahaya. Aku memang nggak bergerak dalam kecepatan cahaya, tapi aku bisa merasakan waktu itu nisbi. Saat aku merasa waktu berjalan lambat, di sisi lain orang lain merasa normal-normal aja. Atau di belahan dunia lain orang lagi menikmati waktu berjalan cepat. Tau akh..pikir sendiri.

Rabu, 22 Oktober 2008

8 Si Bapak dan Nasi Padang

    Tadi pagi saat mau memarkir motor aku dengar suara jeritan perempuan. Dari seberang jalan terlihat seorang pria renta terbaring dengan posisi tertelungkup, tepat di samping kantorku, persisnya depan pintu masuk kantor Densus 88.
    Umurnya sekitar 65. Badannya kurus pake safari biru yang udah bulukan plus peci yang ga kalah kumalnya sama safarinya. Mukanya berdarah-darah karena 'mencium' semen trotoar. Teman- teman dari koperasi kantorku yang lagi asyik minum juga ikut berlarian. Bukan apa-apa, tuh bapak ga bangun-bangun.
    Setelah dipapah trus dibantu buat duduk. Kami mulai interogasi sambil menyeka darah segar dari luka di wajahnya dengan tisu. Tujuannya pengen bantuin mengantar. Parahnya pketia ditanaya si bapapk omongannya nggak jelas. Perkiraan kami dia masih syok karena jatuh ke trotoar. Atau paling ekstrim si bapak ini bisu.
    Mana identitasnya ga ada lagi. Pengen bantuin susah juga jadinya. Kita suruh nulis di kertas alamantya dia cuma corat-coret ga karauan. Tapi yang ga kuat -tu matanya lho. Pas aku bertatapan rasanya sedih aja orangtua seperti itu ga jelas mau ke mana, siapa saudaranya. Adakah dia punya anak dan sebagainya.
    Sementara si bapak sambil ngomong ga jelas menunjuk sebungkus nasi yang tergelatak di tanah. Rupanya dia baru mendapat nasi itu. Mungkin dikasih oleh orang yang  kasian melihat penampilannya.
    Kami lalu memapahnya masuk ke halaman kantor kami dudukan di kursi trus kami pesankan the panas dan air mineral. Si bapak kami minta makan dulu. Ternyata nasi nya padang laukknya telur plus sayur nangka. Melihat cara bapak itu makan jadi trenyuh, buat menyendok makanannya aja susah. jadi ga tega melihatnya.
    Aku lalu naik sebentar kel antai IV kantorku karena ada urusan kerjaan. Temen-temen masih mengerubunginya. Si bapak masih dengan tangan bergetar mencoba menyuap makanan itu. Ketika aku keluar sekitar jam 12.30, si bapak sudah ga ada lagi. Kasian bapak itu. Duh koq jadi mewek

6 Dapat Email Mimpi

Hari gini masih ada yang kirim email mimpi. Dulu pernah hampir percaya. Tapi udah empat kali dapat kiriman beda-beda dengan modus sama kecelkaan terus uang jutaan dolar. Mimpi kali yeeee.....

FROM THE DESK OF MR SAAMI OMAR
AUDITING AND ACCOUNTING MANAGER
BANQUE ATLANTIQUE-OUAGADOUGOU
BURKINA FASO.
 
                           Confidential Bussiness proposal
Dear Friend,
 
Please this is important and very urgent i have an urgent transaction of $10.6 million usd to transfer to your nominated account, I am Mr Saami Omar an Auditor, with Accounting Department,BANQUE ATLANTIQUE  here in OUAGADOUGOU, BURKINA FASO
Aftergoing through some old files in the records, I discovered that if I do not remit this money out urgently the money will go into our Bank treasure as an abandoned fund. The owner of this account  unfortunately died in the plane crash of Union Transport Africains Flight Boeing 727 in Cotonou, Benin republic on the december 25,2003. You will read more stories about the crash on visiting this website www.cnn.com/2003/WORLD/africa/12/26/benin.crash/
 
No other person knows about this account or any thing concerning it,the account has no other beneficiary and my investigation proved to me as well that his company does not know anything about this account and the amount involved is (USD 10.6 MILLION) Ten million Six  Hunderd Thousend United States Dollars.
 
I want to transfer the (USD 10.6 MILLION) ten million Six  Hunderd Thousend United States Dollars into a safe foreigners account abroad, but I don't know any foreigner, I am only contacting you as a foreigner because this money can not be approved to a local bank here, but can only be approved to any foreign account because the money is in US dollars and the former owner of the account is a foreigner too.
 
I know that this message will come to you as a surprise as we don't know our selves before,but be rest assure that this is life time business for both  of us even for our generation to come,With believe in God that you will never let me down in this business. You are the only person that I have contacted in this business, so please reply urgently so that I will inform you the next step to take urgently, Send also your private telephone and fax number I want us to meet face to face or sign a binding agreement to bind us together so that you can receive this money into a foreign account or any account of your choice where the fund will be safe. I will fly to your country for withdrawal and sharing and other investments I am contacting you because of the need to involve a foreigner with foreign account and foreign beneficiary.
 
I need your full co-operation to make this work fine because the management is ready to approve this fund  to any foreigner who has correct information about this account, which I will feed you with, if you are able and with capability to handle such amount in strict confidence and trust according to my instructions and advice for our mutual benefit,
 
I need truthful person in this business because I don't want to make mistake I need your strong assurance and trust. With my position now in the office I will transfer this money to any foreign reliable account, which you can provide with assurance that this money will be intact pending my physical arrival in your country for sharing.
 
And i want to remaind you that your share has been carculated at 35% of the total sum. I'am waiting for your urgent reply so that i will give you more information about this deal.  
 
With regards,
Mr Saami Omar

Kamis, 04 September 2008

2 Palui Raja Pandusta

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Other
Author:Banjarmasin Post
UNTUNG ‘petugas haji’ itu tak salah paham. Kalau salah, nama Palui sudah berubah menjadi Paloei. Jika itu terjadi, jelas susah mengejanya. Apalagi bagi pendatang di tanah Banjar ini.

Image"Nama?" tanya petugas ketika pendaftaran haji.

"Palui pakai u lama," jawab Palui.

Petugas kemudian menulisnya menjadi Palui Ulama. Padahal maksud Palui adalah huruf u-nya menggunakan ejaan lama (oe) sehingga menjadi Paloei.

Cerita menggelitik nan lucu itu terdapat pada salah satu kisah si Palui berjudul Ulama. Kisah ini termasuk satu dari 37 judul cerita yang dikemas menjadi buku kumpulan kisah Si Palui berjudul Raja Pandusta.

Kumpulan kisah si Palui ini diterbitkan Banjarmasin Post Group untuk memperingati HUT ke-37.

Pada koran tersebar dan terbesar di Kalimantan ini, si Palui berlabuh sejak 1972. Terbit nonstop kecuali saat BPost libur.

Ini memang bukan buku kumpulan kisah Si Palui yang pertama. Namun, tak mengurangi kelucuan dan makna yang terkandung dari kisah-kisah yang digali dari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat.

Ada 37 judul dalam buku yang dikemas mungil dan cantik ini. Mengapa? Disesuaikan dengan usia ‘induknya’, BPost yang berulang tahun tiap 2 Agustus.

Kekuatan lain buku ini adalah kisah-kisahnya terjadi pada era 1970-an, tahun-tahun awal terbitnya BPost. Jadi, canda-canda yang ada terasa orisinal. Inilah Palui yang asli.

Coba saja baca kisah Tungkut. Setting kisahnya adalah kejadian di kawasan Jembatan Dewi yang dipenuhi banyak batang (dermaga kecil yang dilengkapi WC), tempat warga melakukan aktivitas cuci, mandi dan buang air. Suasana ini sudah tidak kita dapati lagi sekarang.

Pada cerita ini, si Palui menjadi orang yang sudah lama kena penyakit tungkut alias tidak bisa berjalan lantaran sakit pada persedian kaki. Dia ‘berkolaborasi’ dengan sahabatnya Tuhalus yang picak alias buta.

Alhasil, berkat kerja sama yang baik, si lumpuh dan si buta dapat juga jalan-jalan. Palui sebagai penunjuk jalan digendong si Tuhalus. Ketika sampai di Jembatan Dewi, Palui menyuruh Tuhalus berhenti dengan alasan istirahat.

Padahal itu hanya akalan Palui untuk menikmati pemandangan aktivitas di batang, yang antara lain banyak terdapat perempuan telanjang setengah dada. Soal pemandangan itu si Palui berbohong pada Tuhalus. Namun, si picak rupanya mempunyai indera keenam untuk membaca dusta-nya Palui.

Bagaimana caranya? Penasaran? Dapatkan bukunya di toko buku Gramedia di Jalan Veteran atau Duta Mall, Banjarmasin. Pembaca dijamin terhibur. (banjarmasinpost.co.id)

5 Paluinya Hidup

Rating:★★★★
Category:Other
IKON BPost sekaligus ikan Kalsel adalah si Palui. Tokoh fiktif yang berkisah soal kejadian sehari-hari secara renyah, bernas dan penuh makna itu bak menjadi legenda di Banua.
Untuk itu, para perayaan HUT ke-37 BPost di Taman Maskot Banjarmasin, Sabtu (2/8) didatangkan si Palui dalam bentuk lain. Apa itu? Si Palui balon dan si Palui manusia.
Versi pertama adalah balon raksasa setinggi lebih dari tiga meter yang membentuk si Palui yang mengenakan peci hitam dan berselempang tapih.
Tak kalah menyedot perhatian adalah si Palui versi manusia. Ya, si Palui telah hidup dalam fisik manusia. Tokoh kocak dan lugu namun cerdas itu diperankan oleh seorang wartawan BPost, Murhan.
Tak mau melepas kesempatan, banyak tamu yang langsung berfoto bersama dengan dua si Palui itu. (banjarmasin post.co.id)


0 Semoga Krisis Tidak Berulang

    KITA pernah merasakan susahnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM). Antrean panjang kendaraan bermotor di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) jadi pemandangan lumrah bagi warga Kalsel, khususnya warga Banjarmasin.
    Sementara harga premium di eceran melambung sampai di luar batas kewajaran. Pemandangan itu dalam seminggu terakhir mulai hilang. Antrean kendaraan di SPBU-SPBU jauh berkurang. Tapi tidak hilang sama sekali karena antrean kendaraan untuk mendapatkan solar masih terjadi.
    Normalnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) khususnya premium  setelah adanya instruksi dari Pertamina Pusat dan BP Migas. Direktur Niaga PT Pertamina, Faisal mengirim surat kepada Pertamina wilayah agar menambah pasokan di Kalselteng.
    Untuk sementara Kalsel dan Kalteng terhindar dari krisis BBM. Tapi sampai berapa lama ini bisa bertahan? Timbul kekhawatiran tambahan pasokan BBM dari Pertamina hanya sementara atau jatah dari daerah lain dialihakan ke Kalselteng.
    Pola distribusi seperti itu tentu saja sangat rentan dihantam krisis. Hanya mengalihkan jatah BBM suatu wilayah ke wilayah lain yang sangat memerlukan. Sementara tidak ada penambahan kuota dengan jelas. Artinya BBM yang dibagikan sebenarnya volumenya tetap.
    Cara seperti ini tentu tidak bisa menyelesaikan masalah. Tapi mengalihkan masalah krisis BBM suatu wilayah ke wilayah lain. Padahal setiap wilayah punya karakteristik yang berbeda.
    Kondisi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah tidak bisa disamakan dengan kota-kota di Pulau jawa dan Sumatera. Kebutuhan BBmnya tentu juga berbeda.
    Khususnya Kalimantan Selatan, booming usaha penambangan
batu bara berimbas pada kebutuhan BBM untuk kepentingan alat transportasi.
    Fakta di lapangan, armada batu bara dan perkebunan yang termasuk alat transportasi untuk industri membeli BBM di SPBU bersubsidi. Besarnya disparitas harga BBM industri dengan bersubidi
membuat pengemudi angkutan untuk industri memilih mengisi bahan bakar di SPBU bersubsidi.
    Pertamina Wilayah Kalselteng berupaya memecahkan masalah ini dengan menetapkan sembilan SPBU khusus untuk melayani industri. Tpi upaya ini belum benar-benar bisa memecahkan masalah BBM di Banua.
    Harus ada kebijakan khusus agar Kalsel keluar dari krisis BBM yang berkepanjangan. Selasa (29/7) ada pertemuan antara Pertamina, Pemprov, Kejaksaan, Polda dan Hiswana Migas di ruang Sekda Pemprov Kalsel.
    Pertemuan tersebut membicarakan apakah kontrak pengusaha angkutan dengan pengusaha batu bara sudah memperhitungkan BBM dengan harga non keekonomian. Para pengusaha angkutan harus memperhitungkan itu karena mereka harus mulai membeli BBM dengan harga khusus industri.
    Gubernur Kalsel Rudy Ariffin sebelumnya pernah mengatakan perlu meminta keterangan dari para pengusaha sebelum memutuskan kebijakan apa yang paling tepat untuk mengatasi krisis.
     Sebenarnya ancaman krisis energi sudah lama kita rasakan. Tetapi kita terlena tanpa mau memikirkan cara menangkalnya. Contoh sederhana adalah tingginya angka pertumbuhan jumlah mobil dan sepeda motor yang tiap tahun meningkat tajam. Peningkatan jumlah alat transportasi tentu juga meningkatkan kebutuhan BBM.
    Jika tidak ada kebijakan terkait pendistribusian BBM, bisa dipastikan Kalsel selalu kekurangan bahan bakar minyak. Krisis BBM di Kalsel masih jauh dari kata berakhir.
 

Jumat, 11 Juli 2008

10 Lebih Enak Tinggal di Alam Gaib

    Pernah saya membayangkan hidup di masa lampau. Saat teknologi masih sekadar wacana di dalam otak.  Ketika kita tidak tergantung dengan bahan bakar minyak (BBM). Mungkin (ini mungkin ya..) kita tidak terlalu pusing seperti sekarang.
    Pada masa itu hidup jauh lebih sederhana di banding sekarang. Makan bisa tiga kali sehari sudah suatu anugerah tanpa harus memikirkan kebutuhan lain, terutama menyangkut bahan bakar minyak tadi.
    Indonesia disebut sebagai negara penghasil minyak, tapi malah mengalami krisis. Di kota saya Banjarmasin, krisis ini berlangsung  sejak awal tahun. Sempat reda  eh..sekarang balik lagi. Saya lihat tadi malam berita di Trans TV, Semarang juga mengalami hal serupa.
    Krisis ini menjadi lebih lengkap manakala aliran listirik tersendat. BBM dan listrik jadi sebuah korelasi yang negatif. Keduanya sama-sama berpengaruh sangat besar pada kepentingan khalayak.
    Bagi orang berduit mungkin dampak krisis ini tidak begitu terasa. Bagi masyarakat golongan bawah ini luar biasa. Minggu lalu saya berbincang dengan tukang ojek yang biasa mangkal di depan kompleks perumahan tempat saya tinggal.  Sebut saja namanya Mang Jhon.
    Mang Jhon asli pengojek tulen. Sudah 16 tahun hidup dari menjual jasa mengantar penumpang menggunakan motor. Selama itu pula hidupnya tidak berubah. Uang hasil mengojek cukup untuk kehidupan sehari-hari, sekolah dua anaknya dan bayar cicilan motor.
    Krisis BBM dan listrik membuat pengeluarannya membengkak.Sementara tarikan ojek berkurang karena Mang Jhon menaikkan tarif. Sehari-hari sitirnya memasak menggunakan minyak tanah. Harga minyak tanah Nauzubillah, susah pula dicari. Dia mau mengkonversi dengan gas tak berani karena harga gas elpiji sangat tidak stabil. Ingin kembali menggunakan kayu, Mang Jhon bilang takut dianggap sebagai perambah hutan. "Hidup didunia ini susah, tapi apa di Indonesia saja seperti ini'" tanyanya kepada saya.
     Pikiran pria sederhana ini malah lebih ekstrim ketimbang saya. "Mungkin lebih enak tinggal di alam sebelah  (di alam gaib). Tidak ada krisis BBM di sana, kalau di alam sana semua orang punya kesaktian, tinggal terbang aja habis perkara," ucapnya.
    Saya menanggapinya hanya dengan tersenyum. Pikiran nyeleneh itu keluar dari seorang Mang Jhon. Sungguh ironis, mungkin masih banyak orang-orang kecil seperti Mang Jhon punya pikiran nyeleneh lain karena diterpa krisis ini. Rakyat kecil selalu jadi korban.
     

Minggu, 29 Juni 2008

4 Penyelam Tradisional di Sungai Barito

Rating:★★★★
Category:Other
USIANYA sudah renta, 75 tahun. Tapi Abdul Karim masih bisa menjalani profesinya sebagai penyelam, sebuah pekerjaan yang ditekuninya sejak muda. Tidak seperti penyelam profesional, penyelam di Sungai Barito nyaris tanpa alat berarti, kecuali mesin kompresor.
Hampir sebagian besar warga Alalak Selatan RT 2 dan sekitarnya pernah melakoni kerja sebagai penyelam. Pekerjaan ini memang turun temurun bagi warga setempat.
Profesi ini muncul pertamakali saat zaman keemasan industri kayu di Banjarmasin sekitar akhir tahun 70-an. Abdul Karim bercerita, dulu banyak sekali bandsaw (penggergajian kayu, Red) di sekitar Alalak.
"Waktu itu di sini banyak kayu yang tenggelam sehingga diperlukan tenaga penyelam untuk mengangkat kayu balokan atau gelondongan dari dasar sungai," tuturnya.
Teknisnya, seorang penyelam mengikat kayu yang tenggelam dengan seutas tali. Kemudian menggerek kayu itu dengan katrol sampai ke permukaan.
Tapi lambat laun, kayu sudah mulai habis. Bandsaw semakin berkurang dan tutup. Kayu yang tenggelam tidak sebanyak zaman dulu.
Sekarang, para penyelam berubah target. Apa saja yang bisa dijual, baik besi atau barang lain yang ditemukan di dasar sungai, mereka ambil.
"Sekarang sudah tidak banyak lagi batang (kayu gelondongan, Red) tidak seperti dulu. Jadi para penyelam beralih dengan mencari besi. Bahkan tidak jarang mengerjakan pencarian kapal yang tenggelam untuk dinaikan," tutur kakek yang anak cucunya berporfesi sama dengannya.
Menurut Abdul Karim, ada perbedaan antara penyelam dulu dengan sekarang. Dijelaskannya, dulu para penyelam tidak menggunakan peralatan sama sekali sehingga tidak bisa lama berada di dalam air. Beda dengan sekarang menggunakan kompresor yang berfungsi menyuplai oksigen."Kompresor baru kurang lebih satu tahun ini saja digunakan sebelumnya tanpa alat-apa-apa,' ujarnya.
Diterangkannya, jika tanpa bantuan kompresor para penyelam rata-rata mampu bertahan sekitar lima menit di dalam air. Namun dengan adanya alat bantu itu, penyelam bisa lebih lama lagi di dalam sungai serta lebih mudah mencari sesuatu yang hendak diambil. (banjarmasinpost)

Sabtu, 21 Juni 2008

15 Bagasing




Bagasing adalah bermain menggunakan gasing. Permaianan ini sudah mulai jrang dimainkan.


FOTO : ROYAN NAIMI

4 Atraksi Unik




Beragam Atraksi unik dalam Festival Budaya Pasar Terapung 2008 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.



FOTO: ROYAN NAIMI

0 Ragam Tari Kalsel




Kalimantan Selatan kaya dengan ragam tari tradisional seperti tari-tarian dalam foto ini.

South of Borneo has many kind of traditional dance

FOTO: ROYAN NAIMI

10 Pasar Terapung/Floating Market




Pasar Terapung buatan digelar untuk menyukseskan Festival Budaya Pasar Terapung 21-22 Juni 2008 di Banjarmasin, kalimantan Selatan. Sebenanrya Pasar Terapung ada di dua tempat, di Muara Sungai Kuin (Banjarmasin) dan Lok Baintan (Kabupaten Banjar). Tapi khusus untuk festival itu, Pasar Terapung diboyong ke Sungai Martapura (depan Kantor Gubernur Kalsel).

Floating market is traditional market on the river. Every morning between 5.00-9.00 am local people sell from rowing boats along Martapura River. There are two floating market on South Borneo. First on Muara Kuin which is located on the mouth of the vast Barito River. The second is Lok Baintan, Distric of Banjar.

FOTO: royan naimi

2 Jukung Hias




Lomba Jukung hias adalah salah satu bagian dari Festival Budaya Pasar Terapung digelar 21-22 Juni 2008. Peserta menghiasi perahu dengan beragam aksesoris dan ornamen. Festival Budaya Pasar Terapung digelar rutin setiap tahun dan masuk dalam kalender wisata Kalimantan Selatan.

FOTO: ROYAN NAIMI
Jukung hias is part of Floating Market Heritage Festival 21-22 June 2008. Every year you can watch this event.
Foto

Minggu, 08 Juni 2008

4 Semarak Pesta Rakyat

Rating:★★★★★
Category:Other
PESTA rakyat. Demikian kata paling tepat untuk menggambarkan Festival Budaya Pasar Terapung dan Jukung Hias 2008. Dalam even akbar itu, rakyat tidak hanya sebagai penonton tapi juga dilibatkan untuk memeriahkan acara.
Even tahunan yang digelar atas kerjasama Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kalsel, Dinas Pariwisata Banjarmasin, Banjarmasin Post dan Telkomsel ini sekaligus sebagai penanda Visit Indonesia Year 2008 di Kalsel.
"Ini pesta rakyat. Partisispasi rakyat sangat diharapkan dalam keseluruhan acara. Untuk mensukseskan kepariwisataan, faktor keamanan dan kebersihan ini sangatlah penting. Masyarakat diimbau untuk ikut ambil bagian, terutama dalam keamanan dan kebersihan," terang Kepala Dinas Pariwisata Banjarmasin, Hesly Juniato.
Festival Budaya Pasar Terapung dan Jukung Hias 2008 digelar selama dua hari, yakni 21 hingga 22 Juni. Tak kurang dari sembilan kegiatan disiapkan. Acaranya sambung-menyambung sehingga masyarakat seakan disuguhkan sajian budaya yang tak habis-habisnya.
Pada hari pertama, dimulai dengan parade jukung budaya,
diselenggarakan bekerjasama dengan Badan Kerjasama Perbaikan NAsional (BKPN).
Dinas Pariwisata Banjarmasin telah menyediakan 250 jukung (perahu) untuk memeriahkan acara itu. Selain itu, disediakan pula cat untuk mewarnai jukung-jukung milik masyarakat. Warga bisa menunjukkan kreativitasnya untuk mengecat dan menghias jukung sehingga coraknya indah dan menawan.
Sosialisasi tentu menjadi sangat penting. Masyarakat diminta ambil bagian dalam parade akbar itu. "Kita berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan untuk mensosialisasikan parade budaya jukung ini," kata Hesly.
Tak kalah meriah suguhan pertunjukkan tari kreasi daerah dan madihin, parade busana kain khas Banjar, sasirangan di atas kelotok dekat jembatan Merdeka.
Acara dilanjutkan dengan Lomba Jukung Hias. Lomba ini terbuka untuk umum. Jukung dan klotok hias akan menyisiri lokasi sepanjang Jembatan Merdeka hingga Jembatan Pasar Lama.
"Kalau kondisi kedalaman air sungai memungkinkan, lomba jukung ini bisa mencapai Jembatan Dewi. Tapi kalau saat sungai pasang jukung hias ini sulit melalui jembatan. Nanti jukungnya malah rusak," kata Hesly.
Partisipasi masyarakat tidak hanya untuk dua even itu. Festival Jukung Tanglong bisa pula jadi pilihan. Gelaran ini dilaksanakan Sabtu (21/6) malam.
Pada malam itu Sungai Martapura akan bertabur cahaya. Selain cahaya dari jukung dan kelotok tanglong, langit Banjarmasin bakal terang benderang dengan pesta kembang api. Kemeriahan bertambah
dengan hiburan musik tradisional yang didukung Banjarmasin Post.
Acara Minggu (22/6) tak kalah menarik. Pengunjung dapat menikmati Festival Sinoman Hadrah diselenggarakan Disbudpar Kalimantan Selatan di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan.
Selain itu juga ada lomba dayung tradisional yang akan diikuti 70 klub dayung di Banjarmasin. Sama halnya dengan lomba jukung hias, lomba dayung ini tidak dipungut biaya.
Penyelenggara juga akan menampilkan Pasar Terapung buatan di Sungai Martapura. Suasana dibangun semirip mungkin dengan Pasar Terapung Muara Kuin dan Lok Baintan. Pasar Terapung rekayasa ini bisa dinikmati di area sungai sepanjang Jembatan Merdeka hingga Jembatan Pasar Lama.
Perhelatan akbar tentu tak lengkap tanpa kehadiran tamu. Undangan disebarkan ke luar daerah seperti Pulau Jawa, Sumatera dan lainnya. Bahkan warga asing turut diundang lewat perhimpunan pariwisata, anggota kerukunan Banjar di luar negeri dan duta- duta besar negara sahabat.
"Persiapan telah dilakukan nyaris 100 persen, Sudah siap tinggal bergerak. Kami telah mempersiapkan 250 jukung, berbagai pernak-pernik pameran, pertunjukkan seni dan lainnya. Untuk menunjang promosi kegiatan ini sosialisasi dan publikasi juga dilakukan melalui internet, selebaran dan media massa," ujar Hesly. (aa/banjarmasinpost.co.id)

0 Semarak Pesta Rakyat

Rating:★★★★★
Category:Other
Semarak Pesta Rakyat
PESTA rakyat. Demikian kata paling tepat untuk menggambarkan Festival Budaya Pasar Terapung dan Jukung Hias 2008. Dalam even akbar itu, rakyat tidak hanya sebagai penonton tapi juga dilibatkan untuk memeriahkan acara.
Even tahunan yang digelar atas kerjasama Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kalsel, Dinas Pariwisata Banjarmasin, Banjarmasin Post dan Telkomsel ini sekaligus sebagai penanda Visit Indonesia Year 2008 di Kalsel.
"Ini pesta rakyat. Partisispasi rakyat sangat diharapkan dalam keseluruhan acara. Untuk mensukseskan kepariwisataan, faktor keamanan dan kebersihan ini sangatlah penting. Masyarakat diimbau untuk ikut ambil bagian, terutama dalam keamanan dan kebersihan," terang Kepala Dinas Pariwisata Banjarmasin, Hesly Juniato.
Festival Budaya Pasar Terapung dan Jukung Hias 2008 digelar selama dua hari, yakni 21 hingga 22 Juni. Tak kurang dari sembilan kegiatan disiapkan. Acaranya sambung-menyambung sehingga masyarakat seakan disuguhkan sajian budaya yang tak habis-habisnya.
Pada hari pertama, dimulai dengan parade jukung budaya,
diselenggarakan bekerjasama dengan Badan Kerjasama Perbaikan NAsional (BKPN).
Dinas Pariwisata Banjarmasin telah menyediakan 250 jukung (perahu) untuk memeriahkan acara itu. Selain itu, disediakan pula cat untuk mewarnai jukung-jukung milik masyarakat. Warga bisa menunjukkan kreativitasnya untuk mengecat dan menghias jukung sehingga coraknya indah dan menawan.
Sosialisasi tentu menjadi sangat penting. Masyarakat diminta ambil bagian dalam parade akbar itu. "Kita berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan untuk mensosialisasikan parade budaya jukung ini," kata Hesly.
Tak kalah meriah suguhan pertunjukkan tari kreasi daerah dan madihin, parade busana kain khas Banjar, sasirangan di atas kelotok dekat jembatan Merdeka.
Acara dilanjutkan dengan Lomba Jukung Hias. Lomba ini terbuka untuk umum. Jukung dan klotok hias akan menyisiri lokasi sepanjang Jembatan Merdeka hingga Jembatan Pasar Lama.
"Kalau kondisi kedalaman air sungai memungkinkan, lomba jukung ini bisa mencapai Jembatan Dewi. Tapi kalau saat sungai pasang jukung hias ini sulit melalui jembatan. Nanti jukungnya malah rusak," kata Hesly.
Partisipasi masyarakat tidak hanya untuk dua even itu. Festival Jukung Tanglong bisa pula jadi pilihan. Gelaran ini dilaksanakan Sabtu (21/6) malam.
Pada malam itu Sungai Martapura akan bertabur cahaya. Selain cahaya dari jukung dan kelotok tanglong, langit Banjarmasin bakal terang benderang dengan pesta kembang api. Kemeriahan bertambah
dengan hiburan musik tradisional yang didukung Banjarmasin Post.
Acara Minggu (22/6) tak kalah menarik. Pengunjung dapat menikmati Festival Sinoman Hadrah diselenggarakan Disbudpar Kalimantan Selatan di Halaman Kantor Gubernur Kalimantan Selatan.
Selain itu juga ada lomba dayung tradisional yang akan diikuti 70 klub dayung di Banjarmasin. Sama halnya dengan lomba jukung hias, lomba dayung ini tidak dipungut biaya.
Penyelenggara juga akan menampilkan Pasar Terapung buatan di Sungai Martapura. Suasana dibangun semirip mungkin dengan Pasar Terapung Muara Kuin dan Lok Baintan. Pasar Terapung rekayasa ini bisa dinikmati di area sungai sepanjang Jembatan Merdeka hingga Jembatan Pasar Lama.
Perhelatan akbar tentu tak lengkap tanpa kehadiran tamu. Undangan disebarkan ke luar daerah seperti Pulau Jawa, Sumatera dan lainnya. Bahkan warga asing turut diundang lewat perhimpunan pariwisata, anggota kerukunan Banjar di luar negeri dan duta- duta besar negara sahabat.
"Persiapan telah dilakukan nyaris 100 persen, Sudah siap tinggal bergerak. Kami telah mempersiapkan 250 jukung, berbagai pernak-pernik pameran, pertunjukkan seni dan lainnya. Untuk menunjang promosi kegiatan ini sosialisasi dan publikasi juga dilakukan melalui internet, selebaran dan media massa," ujar Hesly. (aa/banjarmasinpost.co.id)

2 Festival Budaya Pasar Terapung 2008

Start:     Jun 21, '08 09:00a
End:     Jun 22, '08 6:00p
Location:     Sepanjang Sungai Martapura dan Halaman Kantor Gubernur Kalsel, Jalan Jendral Sudirman No 14 Banjarmasin Kalimantan Selatan
Even tahunan digelar di Banjarmasin. Tahun ini sekaligus penanda dimulainya Visit Indonesia Years 2008.
Acaranya meliputi Lomba Jukung Hias dan Tanglong, parade jukung budaya banjar, lomba jukung tradisonal sampung naga, parade sasirangan di atas kelotok, pesta kembang api

Minggu, 27 April 2008

4 Maaf Teman-teman (sorry....)

Maaf pada semua teman-teman, selama tiga minggu aku tidak bisa ol di multiply. Saat ini aku dalam masa perawatan, tulang siku kananku patah gara-gara ditabrak lari. Sementara agak sukar menggunakan tangan kanan. Ini aku ketik dengan satu tangan (kebetulan aku kidal). Mungkin masih beberapa minggu lagi baru bisa normal.....salam

Senin, 07 April 2008

5 Lebih Enak Jalan Kaki

    JIKA yang menjadi tolak ukur adalah kenyamanan dan efektif, diantara jalan kaki, naik sepeda, mengendarai motor atau mobil, sebagian besar mungkin memilih naik mobil.
    Urut-urutannya jelas. Jalan kaki tentu tidak bisa cepat. Dengan naik sepeda lebih praktis dibanding melangkahkan kaki. Tapi sepeda juga tak bisa menang dari kecepatan sepeda motor. Sementara mobil punya banyak kelebihan. Paling membedakan tentu saja kita tidak kepanasan atau kehujanan.
    Tapi ukuran seperti itu tidak bisa sepenuhnya jadi patokan. Terutama soal suka dan tidak suka. Misalnya, ada yang lebih suka jalan kaki dibanding naik sepeda, motor atau mobil.
    Apalagi jarak yang ditempuh pendek. Rasanya tidak efektif jika jarak hanya sekitar 10 meter harus naik motor atau mobil. Jangan lupa, banyak ahli kesehatan mengatakan, jalan kaki bermanfaat bagi kesehatan. Jadi, tidak hanya fasilitas bagi pengendara yang diperhatikan, pejalan kaki juga harus diberi pelayanan dalam porsi yang sama.
    Kalau mau berkiblat ke negeri Paman Sam (AS) ada kecendrungan baru di negeri itu mengenai lingkungan. Kecenderungan itu adalah
mengusahakan kawasan yang punya kualitas atau mudah dijangka dengan berjalan kaki (walkability).  
    Apalagi kalau dikaitkan dengan masalah lingkungan, pejalan kaki dan pengendara sepeda layak mendapat award. Mereka memenuhi kriteria secara waktu, lokasi dan manfaat, sangatlah signifikan dalam mereduksi kasus lingkungan paling utama yakni perubahan iklim.
    Tapi apakah fasilitas untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda telah terpenuhi. Berapa banyak trotoar di Banjarmasin? Kalaupun ada, hak pejalan kaki berkurang. Kadang dipakai pedagang kaki lima atau dikalahkan oleh pelebaran jalan.
    Karena kepentingan lain pula, trotoar dikorbankan. Bahkan Pemko Banjarmasin sampai terpaksa membangun trotoar di atas drainase yang sudah lebih dulu dibuat.
    Alasan paling klasik masalah pendanaan. Pembuatan trotoar di beberapa jalan yang telah lama sulit dilakukan karena memrlukan biaya besar. Runyam jadinya. Cape.. Deh.

Senin, 31 Maret 2008

8 Off Road di Dalam Kota

    LUAS Banjarmasin hanya lebih kurang 72 km2. Sebagian besar jalannya sempit dan pendek. Pada jam-jam tertentu, ada jalan yang susah dilewati karena terjadi kemacetan.
    Belum lagi macam-macam galian bermunculan. Ada galian untuk kabel, ada untuk pipa atau untuk saluran pembuangan. Kebijakan yang tidak sinergis antara kepentingan-kepentingan itu membuat kualitas jalan rendah.
    Aspal jalan menjadi tidak rata. Di sana-sini banyak tambalan sekenanya. Layanan SMS Hotline Banjarmasin Post selalu kebanjiran keluhan masyarakat tentang jalan berlubang dan tidak nyaman ini.
    Jika tak percaya, coba saja susuri Jalan Sultan Adam. Anda seraya ikut off road mini. Sekitar 500 meter jalan di sana berubah jadi kubangan air jika hujan. Sementara saat kemarau, debunya minta ampun deh. Padahal, sampai akhir tahun lalu, jalan itu masih terasa mulus.
    Demikian pula di jalan PM Noor. Sekarang memang sudah dihampar batu-batu untuk pengerasan. Sebelumnya, wah jangan ditanya, bagi yang berlangganan sakit kepala, ditanggung penyakit itu bakal kumat karena hentakan jalan yang rusak saat berkendara.
    Dengan luas wilayah yang tidak terlalu besar, Banjarmasin masih belum bisa menyajikan kenyamanan bagi pengguna jalan. Kimprasko Banjarmasin merilis Selasa (19/2) lalu panjang jalan lingkungan yang rusak di Banjarmasin, mencapai 848 ribu meter. Belum termasuk jalan provinsi dan jalan nasional.
    Mau mencari jalan alternatif yang lebih mulus demi menghindari macet dan lubang pun susah. Coba saja selepas Maghrib melewati Jalan Gubernur Soebarjo atau kerab lebih dikenal dengan Lingkar Selatan.
    Alih-alih dapat kenikmatan berkendara, mungkin omelan bakal keluar terus dari mulut kita. Bayangkan, 100 meter selepas Jembatan Basirih, tak ada lagi jalan yang terlihat.
    Pandangan tertutup deretan truk pengangkut batu bara yang parkir di badan jalan menunggu giliran memuat ke stockpile di kawasan Banjar Raya. Mobil dan sepeda motor, sebaiknya balik kanan. Kecuali anda rela antre berjalan lambat meter demi meter diantara debu dan asap.
 



 

Rabu, 26 Maret 2008

0 Terbanglah dengan Tenang

    DUNIA penerbangan di Indonesia seakan tak pernah berhenti dari terpaan masalah. Hampir setiap bulan selalu saja ada berita tentang maskapai penerbangan. Mulai dari pesawat yang tergelincir atau mengalami kerusakan mesin.
    Selasa (18/3) pesawat Batavia Air yang lepas landas dari Bandara Supadio Balikpapan, Kaltim harus berputar-putar dulu di udara selama satu jam karena ban tidak bisa keluar. Penumpang tentu saja sempat dibuat panik.
    Parahnya, ketika pesawat pengganti hendak mendarat Rabu (19/3) pagi kembali mengalami kerusakan. Kali ini pada bagian kaca depannya pecah. Alhasil, kembali penumpangnya dibuat panik. Sementara calon penumpang dari Banjarmasin terpaksa harus ganti pesawat.
    Sial yang dialami maskapai Batavia Air memang tak separah nasib PT Adam Sky Connection Airlines. Departemen Perhubungan, Selasa (18/3) resmi mencabut izin Operational Specification atau izin terbang seluruh armada milik maskapai penerbangan itu.
    Alasan pencabutan izin terbang karena manajemen Adam Air melakukan tiga kesalahan fatal yang tidak mematuhi aturan penerbangan baik nasional maupun internasional.
    Kesalahan pertama, kegiatan penerbangan tidak dijalankan sesuai company operation manual, kedua, pelatihan sumber daya manusia (SDM) tidak sesuai company training manual, ketiga, pelaksanaan perawatan pesawat tidak dijalankan sesuai company maintenance manual.
    Euforia dunia penerbangan Indonesia membuat maskapai penerbangan domestik tumbuh bak jamur di musim hujan. Tahun 2007,
ada 30 maskapai penerbangan Indonesia berdasar Aircraft Operator Certificate (AOC) di bawah Civil Aviation Safety Regulation (CASR) 121 (pesawat lebih dari 30 tempat duduk penumpang atau kargo berjadwal). Itu belum termasuk 34 maskapai dengan klasifikasi CASR 135 (pesawat berpenumpang kurang dari 20 orang atau borongan).
    Persaingan ketat antar maskapai seringkali menimbulkan persaingan yang tidak sehat. Perang tarif pun tak terhindarkan. Maskapai berlomba-lomba menawarkan tarif murah, sayangnya keselamatan penerbangan jadi terabaikan.
    Pemerintah harus segera mengambil sikap. Jumlah maskapai penerbangan harus dibatasi sampai jumlah yang rasional. Persyaratan-persyaratan yang ketat mengacu pada standar internasional (ICAO) harus benar-benar diterapkan. Terutama standar teknis penerbangan dan tentunya tidak ketinggalan penerapan standar keamanan yang tinggi.
    Demikian pula bagi maskapai yang sudah beroperasi. Kelaikan pesawat (air worthiness) harus benar-benar diawasi. Apalagi umur rata-rata pesawat komersil di Indonesia di atas belasan tahun.
    Bagi yang melanggar, pemerintah tidak boleh sungkan memberi sanksi yang berat. Pencabutan izin usaha atau sanksi pidana maupun perdata bisa jadi shock therapy bagi maskapai lain untuk tidak berbuat sama.
    Langkang pemerintah yang mencabut izin terbang maskapai penerbangan Adam Air bisa dijadikan patokan untuk mengambil  tindakan tegas serupa, jika ada maskapai yang melakukan kesalahan berat.
    Pengawasan pada kelaikan dan kalayakan pesawat harus dilakukan secara rutin dan terus-menerus. Jangan hanya sibuk kalu sudah terjadi kecelakaan. Hukum juga harus ditegakkan bagi pejabat yang lalai melaksanakan tanggungjawabnya agar tercipta disipilin dan mau berbuat lebih baik.
    Evaluasi penerbangan tanah air harus dilakukan menyeluruh. Termasuk sarana dan prasarana penerbangan harus lebih diperhatikan, seperti fasilitas bandara, traffic control atau traffic service. Tidak ketinggalan pengmebangan sumber daya manusianya.
    Sehingga, di negeri sendiri maskapai penerbangan mendapat kepercayaan masyarakat Indonesia dan di luar negeri tidak dilecehkan karena seringnya pesawat-pesawat milik maskapai penerbangan kita mengalami kecelakaan.

Rabu, 19 Maret 2008

9 Naik Pesawat?...Ih Takut....

    BAYANGIN jika 7 jam menunggu pesawat tak kunjung tinggal landas. Bete? jelas banget, keki? tentu aja. Marah? ga ngaruh tuh. Tetap aja pesawat tidak berangkat. Lebih parah saat kita udah di dalam pesawat, tahu-tahu disuruh keluar lagi karena ada kerusakan mesin. Eh...pas sudah di ruang tunggu di suruh balik lagi karena kabarnya pesawat udah boleh terbang. Pas kencangkan seatbelt, ada lagi pengumuman pesawat batal terbang. Gimana ga keki tuh. Itu dialami penumpang pesawat Batavia  Air nomor penerbangan BTV 262 jurusan Balikpapan-Banjarmasin-Surabaya, Rabu (19/3). Sehari sebelumnya, pesawat dari maskapai yang sama harus muter-muterdulu selama 1jam di udara baru bisa mendarat di bandara Syamsudin Noor karena ada kerusakan. Jadi mikir..sekarang kalau bepergian enaknya naik apa? Pesawat, bisa jatuh, yah paling baik delay berjam-jam. naik kapal laut? sami mawon, belakangan suka tenggelam. Naik bus, takut tabrakan, kereta api terkenal lelet. Jalan kaki aja kali ya...

Selasa, 18 Maret 2008

11 From Hero to Zero

    DALAM dua pekan terakhir dunia hukum di Indonesia fokus pada kasus tertangkapnya jaksa Urip Tri Gunawan yang diduga bertransaksi suap dengan Arthalita Suryani, tangan kanan obligor BLBI Syamsul Nursalim.
    Terungkapnya kasus suap 660 ribu US dolar ini membuat Jaksa Agung Hendarman Supandji kecewa dan sedih. Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar geram.
    Mantan Direktur penyelidikan di Kejagung ini tentu paham betul seluk beluk tugas seorang jaksa karena lama berkecimpung di institusi ini.
    Tapi siapapun pasti geram dengan ulah Urip jika yang dilakukannya terbukti benar. Kasus Urip membuat citra kejaksaan tercoreng. Terungkapnya kasus ini semakin memperkuat asumsi peluang oknum-oknum jaksa untuk berbuat menyimpang dari aturan sangat besar.
    Ulah Urip membuat upaya pemberantasan korupsi seperti jalan di tempat atau malah mundur beberapa tahun. Belum sampai menyeret tersangka ke pengadilan, seorang oknum jaksa malah memainkan peran negatifnya.
    Selama ini, permainan-permainan 'di bawah meja' seperti yang diduga dilakukan Urip sangat sulit terdeteksi. Upaya suap menyuap atau memberikan uang pelicin tersembunyi dibalik tirai yang tebal.
    Sementara yang tampak di depan mata hanya permainan-permaian 'kasar' oknum kepolisian yang seringkali bisa terlihat. Dan karena polisi menjadi ujung tombak dalam penegakan hukum, dengan mudah bisa dideteksi jika melakukan penyimpangan, sementara untuk jaksa sangatlah sulit diketahui.
    Di mata masyarakat, institusi kejaksaan sudah jatuh kredibilitasnya, sama seperti kepolisian, terutama dalam hal pemberantasan korupsi.
    Lantas lembaga apa yang bisa jadi pegangan dalam upaya pemberantasan korupsi? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) muncul bak seorang pahlawan. KPK pula yang mengungkap kebobrokan yang dilakukan oknum kejaksaan agung.
    Nama Antasari Azhar mulai berkibar sebagai pendekar pemberantasan korupsi. Padahal, sebelumnya Antasari diragukan saat mulai memimpin KPK karena track record-nya dianggap 'kurang bersih'.
    Mengungkap dugaan penyuapan terhadap jaksa Urip membawa preseden positif tidak hanya bagi lembaga KPK tapi juga untuk Antasari sendiri. Antasari telah membuktikan langkah awal kepemimpinannya pada khalayak termasuk orang-orang yang selama ini meragukan kredibilitasnya.
    Rencana Antasari untuk memeriksa Jampidsus Kemas Yahya Rahman dan Direktur Penyidikan M Salim, setelah mendapat restu dari Jaksa Agung adalah langkah maju dalam usaha membersihkan institusi kejaksaan dari imej negatif.
    Tapi sukses pertama Antasari cs di KPK ini hendaknya tidak berhenti sampai di sini. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Masih banyak kasus-kasus korupsi yang harus diselesaikan.
     Peringkat korupsi Indonesia di dunia masih pada kisaran lima besar. KPK tentu tidak bisa bekerja sendirian. Perlu dukungan institusi lain bahkan dukungan dari masyarakat Indonesia.
    Namun, walau bagaimanapun harapan masyarakat pada KPK kini demikian besar. Jangan sampai harapan itu tidak mampu KPK wujudkan atau malah dikecewakan. Hingga saat ini KPK memang belum ada cacat di mata masyarakat.
    Tapi seperti kata pepatah, semakin tinggi pohon semakin kencang anginnya. Semakin KPK gencar melakukan tugasnya dengan benar, semakin banyak godaannya. Apabila sedikit saja alpa, dengan mudah KPK bisa tergelincir, from Hero to Zero.

Senin, 17 Maret 2008

2 Namanya Kelotok Lho!




Sebagian dari wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah adalah perairan. Tak heran transportasi air jadi pilihan. Meskipun ekses darat sudah terbuka, transportasi ini masih jadi pilihan terutama bagi masyarakat yang tinggal di pinggirian kota atau di daerah-derah yang belum ditembus jalan. Perahu untuk transportasi ini disebut kelotok. Ada macam-macam jenis, dari kelotok berbubungan (atap), ada kelotok kelayan (perahu kecil bermesin tanpa atap), ada kelotok taksi kota untuk angkutan seputar kota, bus air dengan kapasitas lebih besar, ada pula kelotok tiung untuk angkut barang. Foto-foto Dokumentasi Banjarmasin Post

Minggu, 09 Maret 2008

6 Jangan Salahkan Hujan

    KETIKA masih bocah, hujan menjadi arena imajinasi tersendiri. Berlarian di bawah guyuran hujan, bermain lumpur atau main bola, sensasinya tidak terlupakan sampai sekarang.
    Berenang di pinggir sungai saat hujan lebih mengasyikkan.
Lupakan dulu hari esok atau ketakutan tertimpa penyakit. Yang penting main hujan-hujanan dulu.
    Tapi begitu beranjak dewasa, hujan tidak lagi bisa dibuat main-main. Seperti akhir-akhir ini, cuaca kurang bersahabat. Hampir tiap hari Banjarmasin diguyur hujan. Bagi yang mau berangkat kerja jadi sedikit kesusahan. Saat pulang pun jadi persoalan. Payung dan mantel anti hujan akhirnya jadi teman setia.
    Jika sudah demikian, hujan jadi hal yang mengganggu. Padahal, hujan adalah anugerah sangat besar dari sang pecipta bagi makhluknya. Di saat Banjarmasin melimpah hujan, di bagian dunia lain atau di daerah lain mungkin kering kerontang.
    Saat warga Banjarmasin bete karena kehujanan mungkin ada petani yang tengah memanjatkan doa agar diberi berkah hujan."Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda." (HR. Abu Dawud)
    Hujan yang melimpah juga bisa menjadi bencana. Buktinya, tiga kabupaten di Kalsel, Kabupaten Banjar, Tapin dan Tanah Laut terendam banjir. Pada dasarnya seluruh wilayah Kalsel memang rawan banjir.
    Termasuk Banjarmasin. Ibukota Kalimantan Selatan ini berada
0,16 meter di bawah permukaan laut. Hampir sebagian besar wilayah Banjarmasin seluas 72 km² tergenang air saat pasang besar.
    Untungnya saat masih bernama Banjarmasih tahun 1526, kota ini dibangun di dekat lima aliran sungai kecil yakni sungai Sipandai, Sungai Sigaling, Sungai Keramat, Sungai Jagabaya dan Sungai Pangeran, semuanya bertemu membentuk sebuah danau. Sungai-sungai itu menjadi semacam kanal yang membagi aliran air ke DAS Barito.
    Sungai-sungai kecil itu juga terpecah menjadi sungai lebih kecil lagi, kerokan-kerokan. Sayangnya, sungai-sungai pembagi aliran air itu sudah mulai hilang tertutup bangunan atau menjadi dangkal. Banjir lambat laun mulai menghantui. *


Senin, 03 Maret 2008

1 wulan


Create Fake Magazine Covers with your own picture at MagMyPic.com

Subscribe to Maxim Magazine at a 75% discount!



0 royan1


Create Fake Magazine Covers with your own picture at MagMyPic.com

Subscribe to National Geographic Magazine at a 30% discount!



Kamis, 28 Februari 2008

4 Hati-hati Penipu




Ini file dikirim seseorang dari nigeria tahun 2006. Hampir saja saya tertipu, hehehe...ternyata penipuan semacam ini jadi trend lewat dunia maya. Bahkan saya pernah baca cerita seorang profesor di Amerika jadi korban. Modusnya dengan menawarkan kerjasama dengan imbalan jutaan dolar AS. Pada kasus saya, tawarannya untuk klaim asuransi seorang warga negara Indonesia yang nam belakangnya mirp dengan saya. Ada-ada saja....hehehe

Kamis, 21 Februari 2008

20 ARUH GANAL




Foto-foto ini udah dua tahun lebih. Yang ambil adik saya saat dia penelitian buat skripsinya. Ini foto-foto persiapan aruh ganal suku Dayak Meratus di sebuah balai adat di Pegunungan Meratus, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalsel. Aruh ganal semacam pesta syukur usai panen

3 Aparat dan Pembalakan Liar

    KOMITMEN pemerintah dan aparat kepolisian untuk pemberantasan illegal logging (pembalakan liar) mungkin hanya isapan jempol. Faktanya, masih banyak kegiatan perambahan hutan yang tak bisa dituntaskan.
    Pada era 80-an, Kalimantan Selatan sangat terkenal sebagai penghasil kayu. Banyak perusahaan besar di bidang perkayuan berdiri dengan jumlah tenaga kerja ribuan orang.
    Lambat laun usaha perkayuan menjadi seret karena kesulitan bahan baku. Banyak perusahaan yang tutup. Aktivitas perkayuan resmi mulai mendekati titik-titik kebangkrutan. Tinggal beberapa perusahaan saja yang mampu bertahan.
    Tapi yang mengherankan, aktivitas pembalakan liar masih menggeliat di Kalsel dengan skala berbeda-beda. Beberapa wilayah di di Kalsel masih jadi alur perdagangan kayu tak resmi.
    Penganiayaan yang dialami M Arkani alias Utut warga Desa Lumbang Muara Uya, Tabalong oleh oknum anggota Brimob Tanjung, Sabtu (16/2) lalu jadi bukti aktivitas ilegal pembalakan kayu.
    Yang memalukan, aktivitas pembalakan kayu yang dilakukan masyarakat Kecamatan Jaro dan Muara Uya dimanfaatkan oknum-oknum aparat sebagai lahan mencari uang. Dengan kata lain, aparat 'melegalkan' aktivitas itu demi meraih keuntungan pribadi.
    Masalah perkayuan di Kalsel memang cukup kompleks. Selain industri besar yang memiliki pabrik pengolahan kayu, adapula pengolahan yang melibatkan masyarakat kecil yang turun temurun hidup dari usaha ini.
    Undang-Undang No 41 tahun 1999 tentang Kehutanan kemudian dirubah menjadi Undang-Undang No 19 tahun 2004 jelas mengatur tentang usaha kehutanan, tapi hanya untuk usaha besar seperti pemilik konsesi Hak Pengusahaan Hutan.
    Tapi pembuat undang-udang itu tidak memikirkan nasib masyarakat yang turun-temurun hidup dari usaha perkayuan. Masyarakat di Muara Uya, Jaro atau Alalak tak bisa hanya disodorkan undang-undang itu. Pemerintah membuat undang-undang, mereka tetap saja berusaha kayu.
    Ini menimbulkan peluang bagi oknum-oknum aparat untuk menggali keuntungan. Pengawasan yang sangat lemah bagi aparat-aparat di lapangan menambah peluang itu semakin menjadi-jadi.
    Masyarakat jadi merasa terbiasa lalu menganggap melakukan praktek ilegal yang melanggar undang-undang bisa diampuni asal menyediakan sejumlah uang pada aparat.
    Memang, sudah jadi rahasia umum, siapa yang terjun dalam bisnis perkayuan harus siap pula dengan dana pelicin bagi aparat.
Saat industri kayu di Kalsel dan Kalteng tengah jaya-jayanya, aparat juga mengambil peran negatif itu.
    Distribusi kayu dari lahan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di Kalteng melalui jalur sungai menuju pabrik-pabrik di Banjarmasin, Kalsel harus melalui puluhan pos-pos yang dijaga aparat kepolisian.
    Sejumlah dana harus disetorkan sebagai uang jalan. Untuk kayu berlabel resmi saja harus demikian, apalagi kayu hasil perambahan  hutan. Tentu jadi santapan empuk oknum aparat. Usaha memerangi pembalakan liar menjadi sia-sia ketika aparat kepolisian malah ikut memberi peluang.
    Pemerintah daerah harus segera mengambil sikap tegas tapi bisa mengakomodir masyarakat. Bisa dengan jalan membuatkan rambu-rambu berupa Perda yang berpayung pada undang-undang produk pemerintah pusat. Langkah ini bisa mengurangi pembalakan liar sekaligus meredam permainan oknum aparat nakal di jalur-jalur perdagangan kayu.
    Rencana Pemkab Tabalong menerapkan aturan jual beli komoditas kayu masak untuk keperluan pembangunan setempat adalah salah satu langkah nyata untuk mengakomodir kepentingan masyarakat tanpa melanggar undang-undang yang telah ditetapkan.
    Yakni dengan cara meminta perusahaan pemegang HPH menyuplai kayu olahan kepada masyarakat, diambil dari jatah 5 persen tebangan sesuai rencana karya tahunan (RKT) perusahaan bersangkutan.
    Rencana seperti ini bisa pula diterapkan di Alalak di Banjarmasin, kawasan yang secara tradisi dan turun temurun menjadi pengolah kayu.
    Jika ini bisa terwujud, mudah-mudahan tidak ada lagi riak-riak benturan antara oknum aparat dengan masyarakat. Apabila masih ada oknum yang 'bermain' atau berkolusi dengan masayarakat yang juga melanggar aturan yang telah ditetapkan, tidak ada kata lain selain harus ditindak dengan sangat tegas.
 

 

Senin, 18 Februari 2008

2 Pusingggg.....Mikirin Kebakaran

    SETIAP mendengar raungan sirene mobil pemadam kebakaran, perasaan kontan jadi tak karuan. Jantung berdegup kencang. Beberapa saat kemudian, kepanikan kecil langsung menghinggapi.
    Fokusnya tentu saja ingin tahu di mana lokasi kebakaran itu. Jangan-jangan kantor tempat saya kerja yang kena? Atau rumah kerabat, sanak famili, tetangga bahkan tempat tinggal saya sendiri?
    Belakangan, kepanikan kecil ini semakin menjadi-jadi. Telinga rasanya sulit membedakan antara sirene mobil ambulans, patroli pengawalan (Patwal) pejabat atau sirine mobil pemadam kebakaran.
    Seorang rekan pernah berkelakar, seharusnya dibuatkan semacam Perda tentang sirine. Jadi, warga Banjarmasin bisa membedakan dan tidak harus selalu merasa panik atau gugup ketika mendengar bunyi sirine. Ide yang bagus, tapi tentu saja mustahil dibuat Perda semacam itu.
    Dulu ketika masih anak-anak, seingat otak saya yang beratnya hanya 1,2 kg ini, kebakaran terjadi mengikuti musim. Saat kemarau rancak (sering) terjadi. Begitu musim penghujan apinya benyem (tidak bersuara) alias tidak terdengar kabarnya. Sekarang api tidak memadang musim. Mau penghujan atau kemarau bakar terus!
    Memang, bagi warga Banjarmasin peristiwa kebakaran sudah sangat lumrah. Hampir setiap hari insiden ini terjadi. Yang membedakan hanya tingkat kerusakan akibat kebakaran. Begitu lumrahnya kebakaran, warga sampai lupa untuk mengantisipasi bahaya laten ini.
    Sebagian besar rumah di Banjarmasin bahan bangunannya adalah kayu, bahan dasar yang sangat mudah terbakar. Ini seharusnya sudah bisa membuat kita be alert (siaga).
    Kalau itu masih belum cukup, ingat jaringan kabel di rumah umurnya sudah berapa tahun? Kita kadang lupa, benda apapun pasti ada umur ausnya. Kabel listrik juga demikian. Bukan sekali pasang untuk seumur hidup.
    Jika dua tanda itu masih belum bisa menyegarkan ingatan kita akan bahaya kebakaran, saya kira yang ketiga ini pasti bisa. Dalam beberapa bulan ke depan PLN kembali melakukan pemadaman bergiliran.     Terserah apa alasan perusahaan strom milik negara ini tentang pemadaman. Tapi listrik padam selalu rentan dengan kebakaran. Lilin lupa dimatikan, lampu teplok membakar dinding. Gelap (baca: listrik padam) dan terang (baca: kebakaran) sama-sama tidak enak. *
 
 

Rabu, 13 Februari 2008

2 Undang Tim Dragon Boat ASEAN

Rating:★★★
Category:Other
KOTA Banjarmasin mendapat kehormatan menjadi tuan rumah event Visit Indonesia Year 2008. Agenda ini digarap serius oleh Pemko Banjarmasin, Pemprov Kalsel, dan didukung Bank BPD Kalsel, Telkomsel serta Banjarmasin Post Group.
Kemarin, di Ruang Anjung Surung Banjarmasin Post Group Gedung HJ Djok Mentaya Jalan AS Musyaffa 16 Banjarmasin, dilangsungkan pertemuan khusus yang dipimpin Walikota Yudhi Wahyuni.
Hadir dalam pertemuan itu, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Bihman Muliansyah, Kepala Dinas Pariwisata Kota Banjarmasin, Hesly Junianto, Pemimpin Umum Banjarmasin Post Group HG Rusdi Effendi AR dan jajarannya, perwakilan Bank BPD Kalsel dan Telkomsel.
Dalam pertemuan tersebut dibahas lokasi pergelaran puncak acara kegiatan. Tiga lokasi ditawarkan dalam pertemuan ini, namun hanya dua lokasi yang nantinya akan diusulkan kepada panitia pusat yakni Departemen Pariwisata dan Kebudayaan.
Kedua lokasi tersebut adalah dermaga Pasar Terapung di Kuin, dan Taman Siring Sudirman. Keputusan akhir mengenai lokasi mana yang akan dipilih tergantung keputusan panitia pusat yang dalam waktu dekat akan datang ke Banjarmasin.
"Berbagai acara akan kita tampilkan, di antaranya dragon boat, jukung hias dan festival kuliner. Khusus untuk dragon boat rencananya akan diikuti peserta dari negara-negara ASEAN," jelas Hesly Junianto.
Walikota Yudhi wahyuni mengharapkan agar Pemprov Kalsel berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan event nasional ini. Sebab bukan hanya nama Kota Banjarmasin yang dipertaruhkan, tetapi juga menyangkut nama Kalsel.
Untuk itu, tahapan demi tahapan persiapan Visit Indonesia Year 2008 di Banjarmasin akan dilaksanakan dengan berkoordinasi antara Pemko Banjarmasin dan Pemprov Kalsel.
Sementara Rusdi Effendi menyatakan siap membantu dan menyukseskan pelaksanaan Visit Indonesia Year 2008. Apalagi Banjarmasin Post kini memiliki media on line yang bisa diakses seluruh dunia.(tin)/(banjarmasinpost)


Senin, 04 Februari 2008

0 Menyongsong Perubahan

    JUMLAHNYA 1.200 orang. Bukan jumlah yang sedikit. Mereka karyawan industri kayu lapis PT Austral Byna. Sejak 31 Januari lalu, kehidupan baru harus mereka tempuh karena PHK massal dari perusahaan.
    Industri perkayuan di Kalimantan Selatan sudah mencapai titik nadir kemerosotan. Satu demi satu perusahaan kayu gulung tikar. Satu atau dua perusahaan masih bisa bertahan. Tapi hidupnya kembang kempis. Gaji karyawan molor dibagikan. Imbasnya unjukrasa rutin dalam kurun waktu tertentu.
    Era kejayaan emas hijau sudah berganti menjadi masa eksploitasi emas hitam (batu bara). Pada masa jayanya, industri perkayuan membantu Banjarmasin berkembang meskipun kebanyakan konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH) ada di Kalimantan Tengah.
    Demikian pula batu bara. Banjarmasin hanya perlintasan. Hanya dermaga Pelabuhan Khusus (Pelsus) berikut stockpile sebagai tempat persinggahan sementara sebelum dikapalkan.
    Bisa dibayangkan, nasib ribuan orang yang hidup dari penambangan batu bara jika suatu saat deposit habis. Ribuan orang kehilangan pekerjaan.
    Anggap saja masing-masing pekerja memiliki dua orang anak dan seorang istri. Puluhan ribu orang akan merasakan dampak dari pemutusan hubungan kerja. Pola-pola seperti itu tampak berulang.     Warga Banjarmasin harus selalu siap menghadapi setiap perubahan, jangan tergantung pada satu sektor tertentu. Misalkan suatu saat ibukota Banjarmasin dipindah ke Banjarbaru, kita juga harus siap.
    Misalkan Pelabuhan Trisakti dipindah ke Tanah Laut atau Kotabaru karen alur Barito sering membuat kapal kandas,, Banjarmasin juga harus siap donk. Perubahan setiap saat bisa terjadi.

Jumat, 01 Februari 2008

0 Bersatu Melawan Narkoba

    KEPOLISIAN Daerah Kalimantan Selatan bekerjasama dengan Mabes Polri mengungkap upaya penyelundupan 22.960 butir butir pil ekstasi, Senin (28/1). Jumlah barang bukti narkoba itu merupakan yang terbesar yang bisa diungkap kepolisian di Banjarmasin.
    Bisa dibayangkan, jika pil ekstasi sebanyak itu sukses terkirim sampai ke bandar pemesannya. Kemudian dipasarkan kepada pemakai. Kepolisian telah menyelamatkan ribuan orang dari mengkonsumsi pil yang mengandung zat psikotropika golongan I itu.
    Upaya penyelundupan itu semakin membuktikan, Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin merupakan mata rantai perdagangan narkoba antarprovinsi.
    Narkoba dan zat adiktif lainnya memang sangat mudah didapatkan di Banjarmasin. Hampir setiap hari kepolisian di kota ini menangkap pengedar atau pemakainya.
    Narkoba sudah menyentuh segala lapisan masyarakat di daerah ini. Tidak hanya orang-orang berduit, masyarakat golongan bawah seperti tukang becak, pengojek bahkan ibu rumah tangga berekcimpung dalam perdagangan narkoba.
    Fakta itu membuat kita miris. Pasalnya Banjarmasin dikenal sebagai kota yang agamis. Setiap pendatang yang baru menginjakkan kaki ke kota yang berjulukan seribu sungai ini pasti kagum dengan banyaknya tempat ibadah. Kenyataan itu berbanding terbalik dengan mudahnya peredaran narkoba di kota ini.
    Tak bisa dipungkiri faktor geografis menyebabkan Banjarmasin menjadikannya sangat terbuka dengan berbagai ekses. Dibanding kotakota lain di Kalimantan, Banjarmasin adalah kota paling dekat dengan Pulau Jawa. Sehingga, bukan hanya tren positif yang masuk, imbas negatif pun ikut mewarnai kota ini.
    Sukses kepolisian mengungkap penyulundupan puluhan ribu pil ekstasi ke Banjarmasin patut dapat acungan jempol. Aparat berseragam coklat-coklat ini telah menunjukkan perannya sebagai
salah satu pilar dalam trilogi langkah penanggulangan narkoba.
     Meski tidak bisa maksimal sampai meringkus bandar pemesannya, polisi telah memainkan peran sebagai supply reduction (mengurangi penawaran).
    Tapi polisi tidak bisa bekerja sendirian. Polisi perlu dukungan banyak pihak karena kejahatan narkoba adalah tindak kriminal teroganisir dan memiliki jaringan yang kuat.
    Kepala Bidang Humas Polda Kalsel dalam suatu kesempatan berbicara dengan media pernah mengungkapkan jajaran kepolisian di daerah ini bekerja sendirian tanpa dukungan elemen-elemen masyarakat.
    Keluhan aparat kepolisian di daerah ini melalui Kabid Humas Polda, menunjukkan belum ada kerjasama yang apik dalam menekan peredaran narkoba. Belum terlihat peran pemerintah daerah yang benar-benar nyata dalam membantu memerangi narkoba.
    Sementara organisasi seperti Badan Narkotika Provinsi (BNP), Badan Narkotika Kota (BNK) atau Gerakan Anti Narkoba (Granat) sepertinya jalan sendiri-sendiri.
    Tidak ada program yang mengkombinasikan antara penindakan yang dilakukan aparat kepolisian dengan tindakan prepentif dari elemen  masyarakat lalu didukungan pemerintah daerah.
    Sukses Polda Kalsel yang bekerjasama dengan Mabes Polri menggagalkan upaya penyelundupan narkoba merupakan momen yang sangat tepat untuk menjalin kerjasama antara aparat, pemerintah daerah dan organisasi maupun elemen masyarakat.
    Pemerintah, BNP dan BNK harus harus mengambil peran lebih besar sebagai demand reduction (pengurangan permintaan), dan harm reduction (pengurangan dampak lanjut).
    Banjarmasin memang belum separah Jakarta dalam peredaran narkoba. Tapi jika masyarakat di daerah ini dengan mudah mendapatkan lalu mengkonsumsi narkoba, bisa jadi lima atau sepuluh tahun mendatang, kota yang kita cintai ini menduduki peringkat pertama dalam peredaran narkoba.

My Blog List

 

Coretan Royan Naimi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates