Rabu, 09 Januari 2013

0 Jangan Dilayani

    SEBAGIAN besar orang mungkin mengetahui apa itu bonsai, yakni seni menanam pohon tertentu yang dikerdilkan di dalam pot kecil. Orang-orang pun mengira seni menanam pohon ini berasal dari Jepang karena orang-orang dari negeri Matahari terbit ini yang mengenalkannya.
    Tapi, pasti tak banyak yang tahu bahwa bonsai bukan 'produk' asli asli dari Jepang. Beberapa literatur sejarah menyebutkan praktik menanam bonsai telah terlacak lebih dari seribu tahun yang lalu di Cina. Namanya pun bukan bonsai melainkan pun-sai. Mungkin lidah orang Jepang lebih enak menyebutnya bonsai.
    Memang, di negeri asalnya sebelum 'migrasi' ke Jepang, bentuk- bentuk bonsai masih sangat kasar. Ketika itu, pohon dibentuk menyerupai bentuk burung atau naga. Saat di Jepang, bonsai berkembang jauh melebihi yang terjadi di Cina. Bonsai dianggap mewakili hubungan spiritual antara manusia dan alam.
    Walau bukan produk asli Jepang, namun dikembangkan di negeri Sakura, bonsai jadi sebuah kebanggaan, dapat ditemukan di rumah keluarga kerajaan atau para bangsawan. Bonsai menjadi karya seni ekslusif di Jepang hingga pada 1900 menyebar ke Eropa.  Sampai kini bonsai masih tetap menjadi budaya Jepang. Tiap perayaan Tahun Baru Jepang, bonsai dari berbagai jenis senantiasa ditampilkan sebagai salah satu atraksi.
    Antara Jepang dan Cina memang memiliki percampuran budaya. Kedua negara saling mempengaruhi. Wajar, karena berada dalam kawasan atau jazirah yang sama yakni Asia Timur. Sama-sama dalam satu rumpun.   
    Mengutip situs id.wikipedia.org, sejarah Asia Timur, dan juga beberapa bagian Asia Tenggara, banyak dipengaruhi oleh Cina. Seluruh negara-negara Asia Timur menggunakan aksara Tionghoa pada beberapa waktu dalam sejarah mereka. Daerah Cina, Jepang, dan Korea memiliki sistem tulisan yang berhubungan, dan bersama disebut CJK atau CJKV dengan pengecualian Vietnam.
    Dulu, pada masa 1990-an populer istilah macan Asia, yakni empat negara kecil di Asia dengan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan, yakni Hong Kong, Taiwan dan Korea Selatan. Ketiganya berada di kawasan Asia Timur. Cuma satu negara Asia Tenggara yang tergolong 'macan' saat itu yakni Singapura.
    Kini, kebangkitan ekonomi Cina dan ekspansi budaya Korea (Selatan) ke mancanegara menjadikan kawasan Asia Timur makin mendunia. Apalagi jika ditimpali ulah 'usil' Korea Utara yang menjadi kekuatan ekonomi paling minim di kawasan itu tapi mempunyai kekuatan militer yang patut diperhitungkan.
    Perbedaan boleh jadi tetap ada. Konflik antara negara di kawasan itu pun pasti tak bisa dihindari karena masing-masing punya kepentingan. Bahkan konflik antara Cina dan Jepang, memiliki sejarah yang sangat panjang. Tapi, bisnis tetap jalan di antara mereka.
    Asia Tenggara perlu belajar dari negara Asia Timur bagaimana mengelola konflik tanpa merugikan. Khususnya Indonesia, lebih baik mengurus diri sendiri ketimbang melayani provokasi Malaysia yang sebenarnya takut akan kebesaran Nusantara ini. Biasanya, orang yang suka memprovokasi dan mengompori sebenarnya hanya iri dan tak punya kekuatan. (*)


   

0 Hakekat Arisan

    ENTAH kapan arisan itu bermula. Saya belum pernah membaca referensi mengenai sejarah aktivitas unik ini. Bahkan, Mbah Google pun tak menyimpan arsip mengenai masa lalunya. Boleh jadi, arisan hanya ada di Indonesia sementara di mancanegara.
    Tapi, tetap saja seakan masa lalu arisan, siapa penemunya maupun perkembangannya tiada data sama sekali. Kalau pengertian arisan ada beragam. Bahkan, pengertian cenderung berkembang tergantung aktivitas yang melatarbelakangi dibentuknya arisan atau yang mengiringi.
    Secara umum menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arisan adalah kegiatan pengumpulan dana yang ditarik dengan cara diundi atau bergiliran. Perkiraan saya arisan asli produk Indonesia alias made in Indonesia dan made by Indonesian. Alasannya sangat simpel, dalam kamus bahasa Arab belum ada padanan kata arisan. Begitu pula di kamus bahasa Inggris. 
    Tak pernah ada riwayat menyebut aktivitas arisan di negara lain. Bahkan sejak zaman nabi-nabi. Tapi, kalau ditinjau dari sisi muamalahnya, tentu ada kesamaan dengan aktivitas di zaman baheula, yakni sebagai ajang silaturahmi.
    Aktivitas yang identik dengan kaum hawa ini membuatnya sangat dekat dengan rumah dan makanan. Walaupun belakangan, lokasi arisan bisa saja 'migrasi' ke mall dan cafe. Seingat saya dulu sewaktu masih SD, arisan di kompleks tempat tinggal kami melibatkan seluruh anggota keluarga.
    Misal, bulan ini giliran keluarga A jadi tuan rumah. Maka keluarga lainnya di kompleks, ramai-ramai pada hari yang ditentukan mendatangi rumah A. Ketika ibu-ibu berkumpul sembari mengocok nama yang bakal dapat uang arisan, sekaligus jadi tuan rumah pertemuan berikutnya, para bapak juga berkumpul sembari ngobrol ngalor ngidul.
    Adapun bagi anak-anak, arisan merupakan ajang untuk bermain sambil makan makanan yang enak-enak. Samar-samar tersisa ingatan di benak saya bahwa arisan itu menyenangkan. Satu kompleks sangat akrab. Hakekat arisan sebagai ajang silaturahmi benar-benar tercipta.jauh dari sifat individualistis. Tumbuh sifat-sifat sosial karena tercipta interaksi dengan tetangga sehingga menimbulkan kepekaan sosial.
    Sekarang arisan berkembang pesat. Sayang mulai meninggalkan hakekatnya serta nilai-nilai sosialnya. Kegiatan yang beroperasi di luar ekonomi formal ini malah mengedepankan nilai-nilai materialistis dan individualistis. Arisan sudah jarang digelar dari rumah ke rumah. Kadang, siapa yang beruntung namanya keluar dari kocokan pun tak datang. Arisan juga jadi ajang pamer kekayaan.
    Lantas, muncul pula arisan berantai yang menggunakan istilah investasi lalu berkembang menggunakan sarana internet. Padahal, arisan macam ini hanya penipuan gaya baru karena keuntungan didapat oleh orang pertama.
    Ada pula arisan tembak yang mengedepankan bisnis dan keuntungan ketimbang silaturahminya. Paling parah adalah arisan berondong. Konon, pelakunya adalah para ibu-ibu yang 'menggilir' pria muda berwajah tampan. Paling baru tentu saja arisan seks yang dilakukan pelajar, seperti dilakoni pelajar SMA di Situbondo, Jawa Timur.
    Bagaimana pun perkembangannya, dalam benak saya, arisan adalah makan yang enak-enak. Dalam konteks kalimat tersebut, kata 'makan' dan 'enak-enak' terkait dengan makanan sesungguhnya karena arisan yang saya kenal hakekatnya bersilaturahmi. Bukan materi dan kesenangan duniawi. (*)


Foto: kompas.tv

Jumat, 04 Januari 2013

0 Anak SMK Saja Bisa

    ADA dua model mobil yang melegenda di Indonesia. Bahkan, hingga kini masih cukup banyak yang memiliki dan menggunakannya, baik sebagai moda transportasi maupun sekadar hobi. Saking melegendanya, seakan-akan keduanya adalah produk asli Indonesia. Padahal, tetap saja merupakan produk dari negeri raksasa otomotif dunia (Jepang), meskipun dirakit dan dirancang di Indonesia atau suku cadangnya dibuat di Tanah Air. Soalnya, merek yang dipasarkan ya merek perusahaan induknya.
    Pertama adalah Toyota Kijang. Mungkin hampir semua orang tahu model kendaraan niaga dan keluarga bikinan Toyota ini. Tergolong kendaraan paling populer untuk kelas MiniBus di Indonesia. Toyota Kijang mulai beredar di Indonesia medio 1977 dan menjadi salah satu model mobil Toyota primadona di Indonesia. Dengan mudah mobil ini dapat ditemukan di seantero negeri.
    Tak kalah pamor dari Kijang adalah Suzuki Jimny. Mobil ini tak kalah pamor dari Kijang yang sukses dalam memasarkan sampai empat generasi. Jimny 'kabarnya' sanggup memenuhi kebutuhan konsumen di segala medan dengan harga yang ekonomis. Sama seperti Kijang, sejarah Jimny cukup panjang sejak dirintis pada 1968.
    Dan, memang, Toyota atau Suzuki adalah dua merek dagang asal Jepang yang sudah mendunia. Selain dua merek tersebut, masih banyak produk otomotif asal Negeri Matahari Terbit yang  terkenal di dunia. Dua mereka ini hanya sedikit dari contoh kesuksesan industri otomotif Jepang yang mampu bersaing dengan mobil bikina Eropa atau Amerika Serikat.
    Namun, kesuksesan itu diraih melalui perjuangan yang panjang. Pendiri Suzuki, Michio Suzuki merintis usahanya dengan membuat perusahaan tenun sutra. Usaha yang didirkannya mulai 1909 ini terus berkembang hingga memproduksi mobil, sepeda motor dan mesin-mesin. Kini, Suzuki memiliki tempat produksi yang terletak di lebih dari 23 negara.    
    Bagaimana dengan Toyota? Sekadar informasi, merek dagang Toyota bukan diambil dari nama pendiri atau pemilik usaha raksasa otomotif ini. Perusahaan otomotif rata-rata 'suka' menggunakan nama pendiri sebagai merek dagang. Seperti Honda didirikan oleh Soichiro Honda. Merek dagang Ford yang diambil dari nama Henry Ford.
    Pendiri Toyota adalah Sakichi Toyoda, dikenal sebagai penemu sejak usia belasan tahun. Berangkat dari kesederhanaan visi, maka menyebut Toyoda dianggap kurang enak didengar dan tidak akrab dikenal sehingga diubah sedikit menjadi Toyota. Ternyata visi itu sangat jauh ke depan. Merek dagang Toyota menjadi salah satu yang terkenal di dunia.
    Melihat kesuksesan Jepang di industri otomotif memang bikin iri. Lantas, timbul pemikiran kenapa Indonesia tidak bisa seperti itu? Pemerintah Indonesia era Soeharto pernah merintis mobil nasional melalui merek Timor. Ada pula merek Bimantara. Namun tak ada kelanjutannya.
    Sebenarnya sumber daya manusia negeri ini tak kalah. Mungkin kah regulasi yang tak mendukung? Proyek mobil nasional bisa menjadi arena pencitraan jati diri bangsa. Sama seperti industri pesawat terbang nasional. Bikin pesawat saja mampu, masak bikin mobil tak bisa. Anak SMK saja bisa melakukannya.
 
Foto: androidapps-home.com

Selasa, 01 Januari 2013

0 Menembus Batasan Otak

    OTAK manusia dewasa rata-rata beratnya sekitar 1,5 kilogram dengan ukuran sekitar 1.130 sentimeter kubik untuk perempuan dan 1.260 sentimeter kubik untuk laki-laki. Tapi, ada variasi ukuran tergantung ukuran tubuh.
    Jantung boleh jadi organ yang sangat penting sebagai sentra peredaran darah. Tapi, otak tak kalah istimewa karena menjadi pengendali semua fungsi tubuh manusia. Boleh dibilang, otak merupakan pusat dari aktivitas tubuh.   
    Andai kata, jantung berhenti berdetak selama beberapa menit, seorang manusia masih bisa bertahan hidup. Tapi sebaliknya, jika otak berhenti bekerja satu detik saja, tubuh manusia akan mati.  Makanya, otak disebut organ paling penting dari seluruh organ tubuh manusia. Jika otak sehat, mendorong kesehatan tubuh dan mental. Apabila otak terganggu, maka kesehatan tubuh dan mental pun bisa kacau.
    Dan, sebagai organ penting, olahraga untuk menjaga kesehatan otak pun tidak seperti olahraga fisik. Biasanya adalah catur, membaca, main game, bermusik atau permainan bridge.  Otak tergolong organ tubuh yang rumit dan kompleks. Ada banyak bagian yang memiliki fungsi berbeda. Misalnya otak tengah. Kabarnya kelompok tertentu percaya otak tengah terkait dengan kemampuan supranatural seperti melihat dengan mata tertutup. Namun, para ilmuwan tidak sependapat karena tidak terbukti secara ilmiah.
    Ada pula otak besar atau istilah ilmiahnya cerebrum, yakni bagian terbesar dari otak manusia. Dibagi jadi dua bagian, yakni otak kanan dan otak kiri. Sampai kini masih jadi perdebatan, mana yang lebih baik digunakan, otak kiri atau otak kanan.
    Kalau dilihat fungsinya, otak kiri berfungsi terkait logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika. Disebut sebagai pusat intelegensia. Sedangkan otak kanan lebih berfungsi dalam perkembangan emosional. Contohnya, komunikasi, sosialisasi, interaksi, seni dan kreatifitas.
    Dominasi otak kiri bikin manusia pandai menganalisa, memikirkan secara logika, tapi kurang dalam interakasi sosial. Sebaliknya, dominasi otak kanan bikin pandai bergaul tapi sulit belajar hal yang teknis.
    Paling ideal, tentu saja memungsikan otak kiri dan kanan secara imbang. Tapi, menyeimbangkan kinerja kedua belah otak bukan hal yang mudah. Otak bisa menstimulasi pemiliknya untuk bertindak berdasar otak kiri saja, atau otak kanan saja. Akibatnya terjadi batasan-batasan, pengotakan pada diri manusia sendiri.
    Ada kata bijak mengatakan, kita tidak pernah mengetahui batasan terakhir kemampuan, sebelum kita mencoba menembus batasan tertinggi yang pernah dialami.  Banyak peristiwa yang menggambarkan upaya manusia menembus batas pemikiran yang skeptis lalu meraih kesuksesan. Salah satunya adalah Barack Obama. Dia sukses jadi Presiden Amerika Serikat pertama berkulit hitam. Obama menjatuhkan pemikiran, pembatasan bahwa presiden Amerika Serikat selalu berkulit putih.
    Contoh lain adalah lakon para pendiri negeri ini yang sukses membawa bangsa dan negara menjadi merdeka hingga sekarang. Mereka sukses menepikan pemikiran bangsa Indonesia tak bisa berdaulat dan mengurus kehidupannnya sendiri. Tentu saja, setelah melalui perjuangan yang panjang. (*)


Foto: lawyer-brain-injury.com

0 Meniru Adam Khoo

    PINTAR adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Meskipun proses bertambahnya kepintaran dan mengasahnya dilakukan bertahap baik melalui jenjang pendidikan formal maupun informal. Sedikit berbeda dengan kreativitas. Walaupun sama-sama memerlukan proses seperti kepintaran, tapi kreativitas didapat melalui proses yang kreatif. Bahkan ada proses kreatif yang tidak melalui pendidikan formal.
    Walaupun proses lahirnya kemampuan untuk menjadi kreatif masih misteri, paling tidak ada gambaran bahwa orang-orang kreatifi itu berpikir mengunakan otak kanan. Sementara orang-orang pintar itu (siapa saja yang merasa) berpikir menggunakan otak kiri.
    Informasi mengenai otak kiri dan kanan ini dimulai dari penemuan Roger W Sperry pada 1960. Roger W Sperry melakukan penelitian terhadap orang yang mengalami sakit epilepsi. Jika dilakukan pemotongan pada sambungan antara otak kiri dan kanan dia menduga mampu meredakan penyakit epilepsi tersebut.
    Ternyata, Roger W Sperry malah menemukan otak manusia terdiri atas belahan kiri dan kanan dengan fungsi masing-masing. Kiri untuk bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan analisis, dan lain- lain. Sedangkan belahan kanan untuk bahasa ( nonverbal yang meliputi kreativitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dan lain-lain.
    Mengutip pernyataan Adam Khoo, miliyuner muda asal Singapura, Selama ini, ternyata masyarakat pada umumnya lebih mementingkan analisis, logika, matematika. Jarang sekali memperhatikan atau kurang mengoptimalkan fungsi belahan otak sebelah kanan dalam pembelajaran.
    Mungkin hal seperti ini diadopsi oleh sistem pendidikan negeri ini. Makanya, ketika guru menerangkan di depan kelas, banyak siswa yang bosan atau malah ketiduran. Ada lagi yang melamun, ngerumpi, baca komik menjahili teman atau malah 'memantapkan' kepandaian dalam 'seni' mencoret kertas di buku tulis atau LKS. Hal ini lantaran otak kirinya dipacu bekerja keras sementara otak kanan menganggur.
    Kemampuan otak kanan harus pula dibangkit tapi bukan dengan cara-cara umum seperti yang dijejali ke otak kiri. Proses kreatif harus dipacu dengan tampilan gambar, cerita, gerakan, aktifitas kelas, diskusi, musik, pemutaran film, dan lain-lain.
    Proses kreatif berarti keleluasaan mengembangkan ide-ide dan gagasan secara bebas. Seorang kreatif adalah orang yang berani mengambil risiko. Analogi sederhananya sebagai berikut. Menggunakan sepeda motor memudahkan dibanding jalan kaki. Ini adalah pilihan yang pintar. Namun jika sepeda motor yang digunakan melalui proses merakit sendiri atau dimodifikasi, ini peran otak kanan.
    Akan lebih baik ketika kepandaian otak kiri didukung proses berpikir kreatif otak kanan. Hasilnya adalah karya yang luar biasa. Semoga kita bisa memaksimalkan proses berpikir kedua belah otak masing-masing. Kalaupun tidak, mudah-mudahan anak-anak kita yang mampu melakukannya.
    Adam Khoo saat masih kanak-kanak dikenal sebagai anak bodoh.  Kesukaannya hanya main games dan nonton TV. Tapi melalui proses kreatif belajar yang tidak biasa (tidak umum), ketika SMP, SMA dan kuliah dia menjelma menjadi yang terpandai. (*)

Foto:  kevinfullbuster.blogspot.com

My Blog List

 

Coretan Royan Naimi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates