
Iseng-iseng aku bongkar lemari di kamar. Terselip di pojokan laci dua benda mungil yang selama bertahun-tahun menemani tapi beda generasi. Sebuah Starko alias pager dan handphone Siemens A 55. Sungguh luar biasa. Syaraf-syaraf di otak seperti berdenyut membuka pintu ingatan dan terserabut lah informasi-informasi yang sudah sangat lama tersimpan di otak. Sungguh luar biasa. Dua benda mungil itu dulu pernah bertahun-tahun menemani kerjaku. Duluuuuuuu sekali, ketika handphone masih di angan-angan, ketika koneksi internel belum sehebat sekarang, pager jadi alat komunikasi nomor wahid. Walaupun telepon waktu itu...