Selasa, 24 Maret 2009

39 In Memoriam.....

    Iseng-iseng aku bongkar lemari di kamar. Terselip di pojokan laci dua benda mungil yang selama bertahun-tahun menemani tapi beda generasi. Sebuah Starko alias pager dan handphone Siemens A 55. Sungguh luar biasa. Syaraf-syaraf di otak seperti berdenyut membuka pintu ingatan dan terserabut lah informasi-informasi yang sudah sangat lama tersimpan di otak.
    Sungguh luar biasa. Dua benda mungil itu dulu pernah bertahun-tahun menemani kerjaku. Duluuuuuuu sekali, ketika handphone masih di angan-angan, ketika koneksi internel belum sehebat sekarang, pager jadi alat komunikasi nomor wahid. Walaupun telepon waktu itu sudah ada, tapi pager adalah alat komunikasi pertama di masanya yang bersifat mobile.
    Pager merupakan perpaduan dari perkembangan teknologi komunikasi dengan teknologi informasi. Pager adalah media penerima pesan yang portable yang bekerja berdasar prinsip kode signal radio yang ditransmisikan melalui suatu provider. Amerika sudah mengenal pager atau beeper sejak 1921. Indonesia baru mengenalnya pada 1990.
    Cara kerjanya kalo mau mengirim pesan cukup telepon operator sebutkan isi pesan dan pengirimnya dan nomor pager tujuan. Tunggu beberapa detik, pesan pun sampai ke nomor pager tujuan. Yang agak sulit kita harus punya catatan tersendiri nomor pager tujuan. Sebab tidak semua pager ada fasilitas memori.
    Jadi, memang agak ribet. Selain punya pager kita juga harus dekat dengan telepon umum untuk mengirim pesan balasan atau menelpon sang pengirim pesan plus jangan lupa notes berisi catatan nomor pager dan nomor telepon.
    Tapi terlepas dari keribetan yang saat itu tak begitu terasa (soalnya waktu itu gaya banget kalo punya pager...hehehe) banyak kenangan saat menggunakan pager. ID pagerku waktu itu 1206. Semua wartawan BPost Group punya pager dengan ID masing-masing (sebenanrya bukan pager pribadi, tapi kantor yg berlangganan, kita cuma makai doang).
    Kenangan paling asyik adalah saat tugas di desk kriminal  koran Metro Banjar. Waktu itu pos tugas di RS Islam, RS Suaka Insan, RSUD Ulin, Poltabes dan Polsekta Banjarmasin Timur. Pager jadi benda yg sangat bermanfaat untuk mencari berita, terutama yang bersumber dari rumah sakit.
    Informan dari rumah sakti yang biasa mengirim pesan. Sehari bisa tiga sampai lima kali. Tapi jeleknya, informasi itu tidak gratis. Harus ada pengganti uang lelah mereka menelpon. Awalnya tak pikir panjang, tiap pager berbunyi langsung dah aku meluncur ke rumah sakit. Ketemu sang informan Rp 5000 melayang. Sehari tiga kali Rp 5000x3= Rp 15 ribu.
    Awalnya mereka (jumlah informan tidak cuma satu) jadi sumber yang paten. Waktu itu persaingan koran di desk kriminal cukup tinggi.  Paling anti kalo bagi-bagi informasi dengan wartawan dari media lain.  Istilahnya kalo sukses membobol temen yang tidak tahu informasi, rasanya hati ini sangat puas.
    Rp 5000 sekali pesan rasanya sudah cukup banyak pada tahun 2000-an.  Tapi belakangan yang pakai pager bukan hanya kami. Media lain juga demikian,. Dan mereka juga berani membayar lebih untuk informasi. Lambat laun persaingan jadi tak sehat dan yang untung informan...hahahaha.
    Saat masih asyik-asyiknya memakai pager, tiba-tiba muncul handphone. Waktu itu harganya masih sangat mahal. kartu perdana Simpati ku pertama beli Rp 400 ribu. Teman ada yang beli Rp 1,5 juta. Gila banget.
    Handphone pertamaku Nokia 3310. Waktu itu rasanya keren banget karena di kantor masih belum byk yg pakai handphone. Siemens A55 ini kalo tak salah handphone keduaku. Masih belum warna, tapi nada deringnya kecang dan anti banting alias enggak rusak kalo dibanting. Pakai si emen ini juga bentar, muncul lagi handphone warna, muncul handphone dengan nada dering mp3, muncul HP berkamera, muncul 3G dsb. Teknologi selalu melakukan lompatan-lompatan intelektual jika sudah mencapai titik masimal. Sementara manusia berjalan seiring deret ukur.



39 komentar:

Captain_ Alone® mengatakan...

mantabbbb

Nur Qonaah mengatakan...

waaah kenangan adalah harta yang sangat berharga dibandingkan pager atau handphone manapun.

Nur Qonaah mengatakan...

waaah kenangan adalah harta yang sangat berharga dibandingkan pager atau handphone manapun. tfs:-)

ervin sunardy mengatakan...

hehe
ingat masa lalu jg. hp pertama saya masih ada dilemari tuh
tertegeletak tak berdaya
alias gak bs digunakan

ngomong2 ceritanya bagus tuh
bisa masuk di kolom blog tiap hari kamis dibpost
wakakakakak

HaRis~GhaDux Dux's mengatakan...

A55 sama lawan hp ulun bahari, tp sudah rusak mati total, ada ai masih disimpan tu..hahaha

royan naimi mengatakan...

tul banget....

royan naimi mengatakan...

mantap napang tih...

royan naimi mengatakan...

hp ku vin masih bisa dipakai, pager nya aja yg kada aktif

royan naimi mengatakan...

berarti A 55 ku ja yg masih baik lah...aku memang apik urangnya qiqiqiqiq

siUTUH Banjar mengatakan...

ternyata masih kuno hp ulun lagi...

hp ulun masik sim card na tu satu biji gono, trus gede na hampir satu telapak tangan...

sayang sekarang sudah berpindah tangan ke tangan sang bunda dan masuk kubur di almari bunda..

T_T

HaRis~GhaDux Dux's mengatakan...

masih bagus kah? ulun kira rusak jua...hahaha

royan naimi mengatakan...

apa hp nya bud? pasti ericsson,,,

royan naimi mengatakan...

masih...tp chargenya kdd lagi...tp dicucuk di hidung mau ja benyala..wakakaka

siUTUH Banjar mengatakan...

iyun...

tuha banar umur na....!!!!

royan naimi mengatakan...

pasti nang anteannya betarikan....xixixi..jaka na ericsson hiu mayan bud ai

siUTUH Banjar mengatakan...

iih mank...

kira urang radio bahari

royan naimi mengatakan...

heeh tp ngitu cpt bnr rusak..

siUTUH Banjar mengatakan...

kada jua...

ni jaka kada batre na urang masih bajual bisa ulun pakai...

royan naimi mengatakan...

dijamur batere na di atas atap mau saku

siUTUH Banjar mengatakan...

kada jua kali na...

royan naimi mengatakan...

cucuk ke hidung mau pasti dah

siUTUH Banjar mengatakan...

hahaha.....

ligar kina ulun bahinak...

HaRis~GhaDux Dux's mengatakan...

mun dicucuk ka hidung utuh tambah mantab tu...kwkwkwkwk

siUTUH Banjar mengatakan...

bangkak hidung unda...

royan naimi mengatakan...

nyaman menaguk oksigen...

siUTUH Banjar mengatakan...

KALUAH SALAH TAGUK

Fikria Hidayat mengatakan...

gile beneeer...

royan naimi mengatakan...

asal jg tetaguk upil kam haja bud....qiqiqiqi

royan naimi mengatakan...

apa na yg gila fik....???

siUTUH Banjar mengatakan...

itu nang di gair akan....

royan naimi mengatakan...

qiqiqiqi....

hymunk... matan banjar wal ai.. mengatakan...

pertama beli ericson R310s (shark)...beee...rasa iya banar tu pang bahari...hahaha..rusak koit...beli R310s lg..trus 9210..digondol maling..8210..hilang juga trus beli lagi tipe yang sama..tuntutan jaman akhirnya beli yang berwarna..Nokia1650..

royan naimi mengatakan...

erricsson hiu memang stylist banar..berubah bentuk na tapi fungsinya tetap walau ada penambahan fitur

Dortje Schmidt mengatakan...

Hp jadul emang tahan banting yah, mungkin karna emang buat nelp doang tanpa macem2 extra lagi kek sekarang.
Hubby.ku msh punya dan dipeke kadang2 kalo dia ke proyek, kan kadang cuma taroh di saku dan naik2...dah jatoh berkali2, tapi ttp aja ok...!!!...

royan naimi mengatakan...

disimpen aja mbak. Nt taun kapan bisa mahal tuh, kan jadi barang antik....qiqiqiqi

hymunk... matan banjar wal ai.. mengatakan...

pernah ngeliat di ITC Cempaka, R310s tapi dah bikinan malaysia..jadi ragu..nda jadi beli..

royan naimi mengatakan...

bisa casingnya ja...isinya made ini taiwan tuh

arip ndhoenk mengatakan...

maaf tante. . .
pager masih bisa d pake nggk ya skrng??
operator yg masih hidup apa??
thx

Unknown mengatakan...

Arip ndhoenk: Kayakanya udah ga ada yang aktif. Itu punyaku benda keramat :)

My Blog List

 

Coretan Royan Naimi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates