Rabu, 22 Oktober 2008

8 Si Bapak dan Nasi Padang

    Tadi pagi saat mau memarkir motor aku dengar suara jeritan perempuan. Dari seberang jalan terlihat seorang pria renta terbaring dengan posisi tertelungkup, tepat di samping kantorku, persisnya depan pintu masuk kantor Densus 88.
    Umurnya sekitar 65. Badannya kurus pake safari biru yang udah bulukan plus peci yang ga kalah kumalnya sama safarinya. Mukanya berdarah-darah karena 'mencium' semen trotoar. Teman- teman dari koperasi kantorku yang lagi asyik minum juga ikut berlarian. Bukan apa-apa, tuh bapak ga bangun-bangun.
    Setelah dipapah trus dibantu buat duduk. Kami mulai interogasi sambil menyeka darah segar dari luka di wajahnya dengan tisu. Tujuannya pengen bantuin mengantar. Parahnya pketia ditanaya si bapapk omongannya nggak jelas. Perkiraan kami dia masih syok karena jatuh ke trotoar. Atau paling ekstrim si bapak ini bisu.
    Mana identitasnya ga ada lagi. Pengen bantuin susah juga jadinya. Kita suruh nulis di kertas alamantya dia cuma corat-coret ga karauan. Tapi yang ga kuat -tu matanya lho. Pas aku bertatapan rasanya sedih aja orangtua seperti itu ga jelas mau ke mana, siapa saudaranya. Adakah dia punya anak dan sebagainya.
    Sementara si bapak sambil ngomong ga jelas menunjuk sebungkus nasi yang tergelatak di tanah. Rupanya dia baru mendapat nasi itu. Mungkin dikasih oleh orang yang  kasian melihat penampilannya.
    Kami lalu memapahnya masuk ke halaman kantor kami dudukan di kursi trus kami pesankan the panas dan air mineral. Si bapak kami minta makan dulu. Ternyata nasi nya padang laukknya telur plus sayur nangka. Melihat cara bapak itu makan jadi trenyuh, buat menyendok makanannya aja susah. jadi ga tega melihatnya.
    Aku lalu naik sebentar kel antai IV kantorku karena ada urusan kerjaan. Temen-temen masih mengerubunginya. Si bapak masih dengan tangan bergetar mencoba menyuap makanan itu. Ketika aku keluar sekitar jam 12.30, si bapak sudah ga ada lagi. Kasian bapak itu. Duh koq jadi mewek

8 komentar:

rixco stevent mengatakan...

kok jadi llaper...!!!

Rifqui Acharee mengatakan...

ditabrak apa jatuh kerna udah kelaperan banget?

royan naimi mengatakan...

hehehe....doyan masakan padang ya

royan naimi mengatakan...

kayaknya kesandung trus jatuh..plus mukin emang kelaparan

Fikria Hidayat mengatakan...

Ulun kira ada teroris, parak banar lawan kantor densus 88

Dortje Schmidt mengatakan...

Sedih....

royan naimi mengatakan...

heeh...teror psikologis pik ai

royan naimi mengatakan...

iya mbak..kasian banget

My Blog List

 

Coretan Royan Naimi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates