Selasa, 01 Januari 2013

0 Meniru Adam Khoo

    PINTAR adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Meskipun proses bertambahnya kepintaran dan mengasahnya dilakukan bertahap baik melalui jenjang pendidikan formal maupun informal. Sedikit berbeda dengan kreativitas. Walaupun sama-sama memerlukan proses seperti kepintaran, tapi kreativitas didapat melalui proses yang kreatif. Bahkan ada proses kreatif yang tidak melalui pendidikan formal.
    Walaupun proses lahirnya kemampuan untuk menjadi kreatif masih misteri, paling tidak ada gambaran bahwa orang-orang kreatifi itu berpikir mengunakan otak kanan. Sementara orang-orang pintar itu (siapa saja yang merasa) berpikir menggunakan otak kiri.
    Informasi mengenai otak kiri dan kanan ini dimulai dari penemuan Roger W Sperry pada 1960. Roger W Sperry melakukan penelitian terhadap orang yang mengalami sakit epilepsi. Jika dilakukan pemotongan pada sambungan antara otak kiri dan kanan dia menduga mampu meredakan penyakit epilepsi tersebut.
    Ternyata, Roger W Sperry malah menemukan otak manusia terdiri atas belahan kiri dan kanan dengan fungsi masing-masing. Kiri untuk bahasa (verbal) termasuk kata-kata, logika, matematika, urutan analisis, dan lain- lain. Sedangkan belahan kanan untuk bahasa ( nonverbal yang meliputi kreativitas, irama, kesadaran ruang, imajinasi, melamun, warna, dan lain-lain.
    Mengutip pernyataan Adam Khoo, miliyuner muda asal Singapura, Selama ini, ternyata masyarakat pada umumnya lebih mementingkan analisis, logika, matematika. Jarang sekali memperhatikan atau kurang mengoptimalkan fungsi belahan otak sebelah kanan dalam pembelajaran.
    Mungkin hal seperti ini diadopsi oleh sistem pendidikan negeri ini. Makanya, ketika guru menerangkan di depan kelas, banyak siswa yang bosan atau malah ketiduran. Ada lagi yang melamun, ngerumpi, baca komik menjahili teman atau malah 'memantapkan' kepandaian dalam 'seni' mencoret kertas di buku tulis atau LKS. Hal ini lantaran otak kirinya dipacu bekerja keras sementara otak kanan menganggur.
    Kemampuan otak kanan harus pula dibangkit tapi bukan dengan cara-cara umum seperti yang dijejali ke otak kiri. Proses kreatif harus dipacu dengan tampilan gambar, cerita, gerakan, aktifitas kelas, diskusi, musik, pemutaran film, dan lain-lain.
    Proses kreatif berarti keleluasaan mengembangkan ide-ide dan gagasan secara bebas. Seorang kreatif adalah orang yang berani mengambil risiko. Analogi sederhananya sebagai berikut. Menggunakan sepeda motor memudahkan dibanding jalan kaki. Ini adalah pilihan yang pintar. Namun jika sepeda motor yang digunakan melalui proses merakit sendiri atau dimodifikasi, ini peran otak kanan.
    Akan lebih baik ketika kepandaian otak kiri didukung proses berpikir kreatif otak kanan. Hasilnya adalah karya yang luar biasa. Semoga kita bisa memaksimalkan proses berpikir kedua belah otak masing-masing. Kalaupun tidak, mudah-mudahan anak-anak kita yang mampu melakukannya.
    Adam Khoo saat masih kanak-kanak dikenal sebagai anak bodoh.  Kesukaannya hanya main games dan nonton TV. Tapi melalui proses kreatif belajar yang tidak biasa (tidak umum), ketika SMP, SMA dan kuliah dia menjelma menjadi yang terpandai. (*)

Foto:  kevinfullbuster.blogspot.com

0 komentar:

My Blog List

 

Coretan Royan Naimi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates