Senin, 18 Februari 2008

2 Pusingggg.....Mikirin Kebakaran

    SETIAP mendengar raungan sirene mobil pemadam kebakaran, perasaan kontan jadi tak karuan. Jantung berdegup kencang. Beberapa saat kemudian, kepanikan kecil langsung menghinggapi.
    Fokusnya tentu saja ingin tahu di mana lokasi kebakaran itu. Jangan-jangan kantor tempat saya kerja yang kena? Atau rumah kerabat, sanak famili, tetangga bahkan tempat tinggal saya sendiri?
    Belakangan, kepanikan kecil ini semakin menjadi-jadi. Telinga rasanya sulit membedakan antara sirene mobil ambulans, patroli pengawalan (Patwal) pejabat atau sirine mobil pemadam kebakaran.
    Seorang rekan pernah berkelakar, seharusnya dibuatkan semacam Perda tentang sirine. Jadi, warga Banjarmasin bisa membedakan dan tidak harus selalu merasa panik atau gugup ketika mendengar bunyi sirine. Ide yang bagus, tapi tentu saja mustahil dibuat Perda semacam itu.
    Dulu ketika masih anak-anak, seingat otak saya yang beratnya hanya 1,2 kg ini, kebakaran terjadi mengikuti musim. Saat kemarau rancak (sering) terjadi. Begitu musim penghujan apinya benyem (tidak bersuara) alias tidak terdengar kabarnya. Sekarang api tidak memadang musim. Mau penghujan atau kemarau bakar terus!
    Memang, bagi warga Banjarmasin peristiwa kebakaran sudah sangat lumrah. Hampir setiap hari insiden ini terjadi. Yang membedakan hanya tingkat kerusakan akibat kebakaran. Begitu lumrahnya kebakaran, warga sampai lupa untuk mengantisipasi bahaya laten ini.
    Sebagian besar rumah di Banjarmasin bahan bangunannya adalah kayu, bahan dasar yang sangat mudah terbakar. Ini seharusnya sudah bisa membuat kita be alert (siaga).
    Kalau itu masih belum cukup, ingat jaringan kabel di rumah umurnya sudah berapa tahun? Kita kadang lupa, benda apapun pasti ada umur ausnya. Kabel listrik juga demikian. Bukan sekali pasang untuk seumur hidup.
    Jika dua tanda itu masih belum bisa menyegarkan ingatan kita akan bahaya kebakaran, saya kira yang ketiga ini pasti bisa. Dalam beberapa bulan ke depan PLN kembali melakukan pemadaman bergiliran.     Terserah apa alasan perusahaan strom milik negara ini tentang pemadaman. Tapi listrik padam selalu rentan dengan kebakaran. Lilin lupa dimatikan, lampu teplok membakar dinding. Gelap (baca: listrik padam) dan terang (baca: kebakaran) sama-sama tidak enak. *
 
 

2 komentar:

Muhamad Luthfi mengatakan...

setuju dgn poin ini Bro. Selain itu kalo bikin jaringan kabel listrik di rumah, sebaiknya dilakukan oleh org yg profesional. Jenis & diameter kabel ada perhitungannya juga.

royan naimi mengatakan...

tul friend, untung di jkt ga seperti di bjm, di sini kebakaran mah parah banget

My Blog List

 

Coretan Royan Naimi Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates